Jenderal Rusia Tewas setelah Jet Tempurnya Ditembak Ukraina dengan Rudal Stinger

Kamis, 26 Mei 2022 - 12:52 WIB
loading...
Jenderal Rusia Tewas...
Mayor Jenderal Kanamat Botashev, jenderal Rusia yang tewas setelah jet tempurnya ditembak pasukan Ukraina dengan rudal Stinger. Foto/BBC
A A A
KIEV - Seorang jenderal Angkatan Udara Rusia tewas setelah jet tempur Su-25 yang dia operasikan ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina menggunakan rudal Stinger.

Korban diketahui bernama Mayor Jenderal Kanamat Botashev (63).

Kematian Botashev telah dikonfirmasi oleh tiga bawahannya yang berbicara kepada BBC, kemarin, dengan syarat anonim karena alasan keamanan.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina sebelumnya mengumumkan bahwa sebuah pesawat tempur Su-25 Rusia telah ditembak jatuh di atas wilayah Luhansk. Menurut militer Kiev, Botashev adalah jenderal ke-10 Rusia yang tewas sejak invasi dimulai.



Penasihat untuk Kepala Kementerian Dalam Negeri Anton Gerashchenko merilis foto pesawat tempur yang ditembak jatuh. "Di kejauhan, sisa-sisa Su-25 [yang] ditembak jatuh oleh tentara kompi ke-3 dari brigade ke-80 di wilayah Luhansk terbakar satu jam yang lalu. Stinger bekerja dengan sempurna," katanya dalam sebuah posting di media sosial pada 22 Mei 2022.

Salah satu bawahan Botashev mengonfirmasi kepada BBC bahwa di Ukraina, jenderal itu melakukan tugas dengan pesawat Su-25.

Menurutnya, diskusi di salah satu saluran Telegram Rusia berbunyi; "Hari ini Kanamat meninggal! Distrik Popasnaya, 08.25 ...Panggilan pertama NAR-s, yang kedua—bom...Stinger di pintu keluar dari serangan itu, ledakan di udara dan...Itu saja.”

NAR-s adalah rudal pesawat terarah.

Adminsaluran Telegram tersebut kemudian menghapus komentar itu, namun anggota grup yang lain melanjutkan diskusi menggunakan inisial CHB.

"Perpisahan, komandan...Ada beberapa orang di planet ini yang tinggal di langit sebanyak Anda. Langit mengambil yang terbaik, hari ini membawa Anda," tulis Fighterbomber, saluran Telegram otoritatif di kalangan pilot militer Rusia.

Botashev pernah menjadi pilot sniper, yang pelatihannya memakan waktu antara 10-12 tahun, menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Pelatihannya menelan biaya sekitar USD8 juta.

Tidak jelas apa yang dilakukan perwira Rusia itu di Ukraina atau bagaimana dia bisa menerbangkan Su-25 di wilayah Luhansk yang sedang menjadi medan pertempuran.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)