Pembantai 21 Orang di Texas Posting Ancaman Mengerikan 15 Menit sebelum Beraksi

Kamis, 26 Mei 2022 - 09:13 WIB
loading...
A A A
Ramos melarikan diri dari rumah yang dia tinggali bersama kakek-neneknya dan menabrakkan mobilnya di dekat SD Robb.

Dia kemudian memasuki sekolah itu melalui pintu belakang membawa senapan serbu dan mengenakan perlengkapan taktis.



Menurut pihak berwenang, dia membarikade dirinya sendiri di ruang kelas empat, dan membunuh siswa serta guru sebelum dia ditembak mati oleh petugas Patroli Perbatasan AS.

Sebanyak 17 orang lainnya menderita luka yang tidak mengancam jiwa.

Abbott mengatakan posting Facebook adalah satu-satunya peringatan awal dari pembantaian itu. Dia menambahkan bahwa Ramos tampaknya tidak memiliki catatan kriminal atau riwayat masalah kesehatan mental.

Ramos membeli dua senapan dan ratusan peluru beberapa hari sebelum serangan. Hal itu diungkap beberapa outlet berita yang mengutip seorang senator negara bagian yang telah diberi pengarahan oleh penegak hukum.

Serangan itu, yang terjadi 10 hari setelah seorang supremasi kulit putih menembak 13 orang di sebuah supermarket di lingkungan yang sebagian besar berkulit hitam di Buffalo, telah menyalakan kembali perdebatan nasional mengenai undang-undang senjata AS.

Dalam pidato prime-time pada Selasa malam, Presiden Joe Biden menyerukan pembatasan keamanan senjata baru.

“Sebagai bangsa, kita harus bertanya kapan dengan nama Tuhan kita akan berdiri di lobi senjata,” katanya, suaranya meninggi.

Tetapi undang-undang baru tampaknya tidak mungkin disahkan di Washington.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)