Taktik AS Normalisasi Arab Saudi-Israel dengan Libatkan Mesir

Kamis, 26 Mei 2022 - 08:07 WIB
loading...
A A A
Namun, transfer itu menunggu kesepakatan tentang nasib pasukan pengamat multinasional—yang dibentuk sebagai bagian dari perjanjian damai Mesir-Israel 1979—yang menjamin kebebasan navigasi di selat itu.

Arab Saudi ingin mengakhiri pekerjaan pasukan multinasional tetapi berjanji untuk mempertahankannya demiliterisasi dan memastikan kebebasan navigasi.

Menurut laporan Walla, Israel meminta pengaturan keamanan alternatif untuk mengakhiri pekerjaan pasukan tersebut.

Israel juga meminta agar Arab Saudi mengizinkannya menggunakan wilayah udaranya untuk mempersingkat penerbangan ke India, Thailand, dan China.

Ia juga ingin Arab Saudi mengizinkan penerbangan langsung antara kedua negara bagi mereka yang ingin menunaikan ibadah haji ke Makkah.

AS mendorong kesepakatan yang akan dicapai sebelum akhir Juni menjelang tur Timur Tengah yang direncanakan oleh Presiden Joe Biden, yang akan mencakup pemberhentian di Israel dan kemungkinan Arab Saudi.

Langkah Biden itu sebenarnya bertentangan dengan janji kampanyenya yang akan menjadikan Arab Saudi sebagai negara "paria" dan menandatangani rilis dokumen CIA yang menyalahkan penguasa de facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Normalisasi Arab-Israel

Laporan Walla yang dilansir Rabu (25/5/2022) datang dengan latar belakang dorongan normalisasi oleh AS antara Israel dan beberapa negara Arab.

Pada tahun 2020, Israel menandatangani kesepakatan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan, yang kemudian dikenal sebagai Kesepakatan Abraham.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1505 seconds (0.1#10.140)