Anggota Parlemen Ukraina Desak Jerman Segera Kirim Senjata ke Kiev
loading...
A
A
A
KIEV - Negara-negara Barat seperti Jerman harus mengatasi keengganan untuk memasok Ukraina dengan senjata modern, karena Kiev berisiko kehabisan stok dalam perang dengan Rusia . Hal itu diungkapkan anggota parlemen Anastasia Radina.
“Kami hanya punya satu pilihan, dan ini adalah menerima persenjataan modern NATO, karena kami tidak dapat memenangkan perang dengan persenjataan gaya Soviet yang kami miliki,” kata Radina kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Menurutnya, stok senjata buatan Soviet terbatas di seluruh dunia. Dan, Moskow memiliki lebih banyak senjata ini daripada Kiev.
"Apa yang mereka lakukan adalah menunggu kita kehabisan senjata atau kolektif Barat menjadi kurang bersatu dan lebih sibuk dengan masalah mereka sendiri," kata Radina dalam sebuah wawancara pada Selasa (24/5/2022).
“Ukraina membutuhkan senjata jarak jauh, setelah sebelumnya menerima senjata anti-pesawat dan anti-tank pada awal perang, lanjut Radina. Ia menambahkan bahwa Kiev juga telah meminta sistem pertahanan udara berbasis darat untuk melindungi kota-kota Ukraina dari serangan.
Pemerintah Jerman telah mempertimbangkan untuk memasok sistem pertahanan darat-ke-udara yang dibangun oleh Diehl ke Ukraina, menurut sumber keamanan, tetapi kesepakatan belum diumumkan.
Radina mengatakan, sistem seperti ini dapat membantu melindungi tidak hanya Kiev, tetapi juga kota-kota lain seperti Kharkiv, Zaporizhya, Mykolaiv dan Odesa.
"Ini adalah kota-kota yang membutuhkan sistem pertahanan udara yang tepat, bahkan lebih dari Kiev," ujarnya. “Pemerintah Jerman harus memahami bahwa Ukraina kehabisan waktu,” lanjutnya.
"Diskusi tentang tank hanya memalukan. Ini menimbulkan pertanyaan dengan siapa Jerman benar-benar berpihak," kata Radina mengacu pada tank anti-pesawat Gepard yang dijanjikan Jerman sebulan lalu, tetapi Berlin mengatakan akan dikirimkan pada Juli.
"Sudah waktunya Jerman membuktikan dalam tindakan dengan siapa berdiri. Dan membuktikan dalam tindakan berarti: Berhenti memasok Rusia dengan uang untuk pada dasarnya dapat membeli senjata dan membunuh warga sipil Ukraina dan membantu Ukraina dengan amunisi yang tepat," urainya.
“Kami hanya punya satu pilihan, dan ini adalah menerima persenjataan modern NATO, karena kami tidak dapat memenangkan perang dengan persenjataan gaya Soviet yang kami miliki,” kata Radina kepada Reuters di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Menurutnya, stok senjata buatan Soviet terbatas di seluruh dunia. Dan, Moskow memiliki lebih banyak senjata ini daripada Kiev.
"Apa yang mereka lakukan adalah menunggu kita kehabisan senjata atau kolektif Barat menjadi kurang bersatu dan lebih sibuk dengan masalah mereka sendiri," kata Radina dalam sebuah wawancara pada Selasa (24/5/2022).
“Ukraina membutuhkan senjata jarak jauh, setelah sebelumnya menerima senjata anti-pesawat dan anti-tank pada awal perang, lanjut Radina. Ia menambahkan bahwa Kiev juga telah meminta sistem pertahanan udara berbasis darat untuk melindungi kota-kota Ukraina dari serangan.
Pemerintah Jerman telah mempertimbangkan untuk memasok sistem pertahanan darat-ke-udara yang dibangun oleh Diehl ke Ukraina, menurut sumber keamanan, tetapi kesepakatan belum diumumkan.
Radina mengatakan, sistem seperti ini dapat membantu melindungi tidak hanya Kiev, tetapi juga kota-kota lain seperti Kharkiv, Zaporizhya, Mykolaiv dan Odesa.
"Ini adalah kota-kota yang membutuhkan sistem pertahanan udara yang tepat, bahkan lebih dari Kiev," ujarnya. “Pemerintah Jerman harus memahami bahwa Ukraina kehabisan waktu,” lanjutnya.
"Diskusi tentang tank hanya memalukan. Ini menimbulkan pertanyaan dengan siapa Jerman benar-benar berpihak," kata Radina mengacu pada tank anti-pesawat Gepard yang dijanjikan Jerman sebulan lalu, tetapi Berlin mengatakan akan dikirimkan pada Juli.
"Sudah waktunya Jerman membuktikan dalam tindakan dengan siapa berdiri. Dan membuktikan dalam tindakan berarti: Berhenti memasok Rusia dengan uang untuk pada dasarnya dapat membeli senjata dan membunuh warga sipil Ukraina dan membantu Ukraina dengan amunisi yang tepat," urainya.
(esn)