Negara Mitra NATO Non-Anggota, Nomor 2 Ingin Bergabung

Selasa, 24 Mei 2022 - 14:01 WIB
loading...
Negara Mitra NATO Non-Anggota, Nomor 2 Ingin Bergabung
Tentara Finlandia mengikuti latihan militer. Foto/Finnish Defense Forces
A A A
BRUSSELS - North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara merupakan organisasi militer yang dibentuk pada tahun 1949.

NATO dibentuk pada masa perang dingin dengan tujuan melawan ancaman ekspansi dan pengaruh ideologi komunis Uni Soviet.

Saat ini NATO beranggotakan dua negara di Amerika Utara, 27 negara Eropa kecuali Rusia, dan 1 negara Eurasia.

Selain dari 30 negara anggota, NATO juga memiliki mitra atau partner countries NATO. Partner countries adalah negara-negara yang bekerja sama dengan NATO dengan status non-anggota.

Dilansir dari situs resmi NATO, berikut ini negara yang merupakan Partner Countries NATO.

1. Armenia

Armenia merupakan negara yang terletak tepat di selatan pegunungan besar Kaukasus dan menghadap ujung barat laut Asia.

Armenia menjadi partner countries NATO dengan berkontribusi pada operasi yang dipimpin NATO. Negara ini juga bekerja sama dengan sekutu dan mitra lainnya di banyak bidang.

Prioritas utama NATO adalah memperkuat dialog politik, memberikan saran dan bantuan yang mendukung upaya reformasi demokrasi, kelembagaan dan pertahanan di Armenia.

2. Finlandia

Merupakan salah satu bagian dari Uni Eropa, Finlandia terkenal dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.

NATO dan Finlandia secara aktif bekerja sama dalam operasi dukungan perdamaian dan pertukaran analisis dan informasi.

Prioritas utama dalam kerja sama ini adalah memastikan kemampuan operasi Angkatan Bersenjata Finlandia untuk bekerja dengan NATO dan negara mitra lainnya guna mendukung perdamaian multinasional.

Kini Finlandia dan Swedia mengajukan keanggotaan NATO di tengah invasi Rusia di Ukraina. Upaya Finlandia dan Swedia itu ditentang Rusia.

3. Korea Selatan

NATO dan Korea Selatan bekerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan seperti cyber defense, kontra-terorisme, hingga proyek ilmu sipil terkait keamanan, pertahanan biologi, kimia, radiologi nuklir, dan penanggulangan bencana.

Korea Selatan tertarik meningkatkan interoperabilitas melalui pertukaran personel sipil dan militer, berpartisipasi dalam pendidikan, pelatihan bersama, dan kerja sama di bidang standardisasi logistik.

4. Jepang

Jepang merupakan negara yang dikelilingi oleh laut dan memiliki kemajuan teknologi yang pesat. Untuk itu, kerja sama Jepang dengan NATO berkaitan dalam hal mengatasi tantangan keamanan bersama, yaitu mencakup bidang keamanan maritim, cyber defense, dan non-proliferasi.

Skuadron pelatihan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang telah dilatih dengan kapal-kapal NATO di lepas pantai Spanyol dan di Laut Baltik.

Jepang juga telah menunjuk seorang perwira penghubung untuk Komando Maritim NATO.

5. Austria

Hubungan Austria dengan NATO dimulai pada tahun 1995 melalui kerangka kemitraan untuk perdamaian.

NATO dan Austria secara aktif bekerja sama dalam operasi dukungan perdamaian, dan telah mengembangkan kerja sama praktis di berbagai bidang lainnya.

Austria bekerja bersama Sekutu dalam operasi keamanan dan pemeliharaan perdamaian di Bosnia Herzegovina serta Afghanistan. Saat ini Austria memiliki personel yang dikerahkan di Kosovo.

6. Uzbekistan

NATO dan Uzbekistan bekerja sama di berbagai bidang, termasuk kesiapan sipil, pengembangan angkatan bersenjata, dan penjagaan keamanan.

NATO mendukung proses reformasi demokrasi dan kelembagaan di Uzbekistan, khususnya di bidang reformasi sektor pertahanan dan keamanan.

Untuk itu, Uzbekistan berpartisipasi dalam Program Peningkatan Pendidikan Pertahanan NATO, yang memberikan keahlian tentang cara membangun, mengembangkan, dan mereformasi lembaga pendidikan di bidang keamanan, pertahanan, dan militer.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)