China Sebut Amerika Bermain Api dan Akan Terbakar Sendiri

Selasa, 24 Mei 2022 - 04:27 WIB
loading...
China Sebut Amerika...
Ilustrasi
A A A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) “bermain dengan api” dan “akan terbakar sendiri”, kata kantor urusan Taiwan Dewan Negara China. Komentar itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden berjanji untuk membela Taiwan jika Beijing berusaha untuk menguasainya, kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Senin (23/5/2022).

"Mencoba memainkan 'kartu Taiwan' dan 'menggunakan Taiwan untuk mengendalikan China' adalah bermain api, dan mereka yang bermain api akan terbakar," kata juru bicara dewan, Zhu Fenglian.



“Masalah Taiwan adalah (bagian dari) urusan dalam negeri China dan tidak ada campur tangan asing yang diizinkan. Prinsip Satu-Cina adalah dasar politik hubungan Tiongkok-AS. Kami mendesak pihak AS untuk berhenti membuat pernyataan atau mengambil tindakan apa pun yang melanggar prinsip Satu-China dan tidak melangkah lebih jauh dan lebih jauh ke jalan yang salah,” lanjut Fenglian.

Sebelumnya, Biden mengatakan dia akan bersedia menggunakan kekuatan militer untuk membela Taiwan melawan China.

"Kami setuju dengan kebijakan Satu China, kami menandatanganinya. Tetapi gagasan bahwa itu dapat diambil dengan paksa tidak tepat, itu akan membuat seluruh wilayah terkilir dan akan menjadi tindakan lain yang serupa dengan Ukraina," kata Biden.

Namun, kemudian pada hari Senin, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan kebijakan Washington terhadap Taiwan tidak berubah.



Ini adalah kedua kalinya Biden bersumpah untuk campur tangan dalam membantu Taiwan melawan China jika diperlukan. Dia menjawab "ya" ketika ditanya di balai kota tahun lalu tentang membela Taiwan. “Kami memiliki komitmen untuk itu,” katanya kemudian.

Gedung Putih kemudian menekankan bahwa kebijakan terhadap Taiwan tidak berubah. AS memiliki kebijakan lama tentang “ambiguitas strategis” yang memungkinkan untuk meningkatkan pertahanan Taiwan, tetapi tidak secara eksplisit membantunya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Fakta Hubungan Amerika...
3 Fakta Hubungan Amerika Serikat dan Ukraina Sudah Memburuk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved