Mariupol Jatuh ke Tangan Rusia, Ukraina Kehilangan Banyak Pilot
loading...
A
A
A
MARIUPOL - Mariupol, kota pelabuhan Ukraina yang sudah dikepung pasukan Moskow selama 82 hari, telah jatuh ke tangan tentara Rusia .
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa banyak pilot dari militernya yang tewas saat mencoba mempertahankan Mariupol dari invasi pasukan Rusia.
"Sayangnya, sejumlah besar orang, pilot kami, meninggal," katanya pada hari Jumat, seperti dikutip kantor berita Interfax, Sabtu (21/5/2022).
Menurutnya, penyebab Ukraina kehilangan banyak pilot di Mariupol karena Angkatan Udara Rusia tidak menyediakan koridor udara.
“Orang-orang yang benar-benar heroik yang tahu bahwa itu sulit, hampir tidak mungkin untuk terbang. Terbang ke Azovstal, bawa obat-obatan, makanan, air, ambil jasad yang terluka. Semua ini terjadi," ujarnya.
Azovstal adalah pabrik baja di Mariupol yang menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina melawan invasi Rusia.
Sebelumnya, komandan Resimen Azov Ukraina; Letnan Kolonel Denis Prokopenko, mengatakan sebuah perintah telah dikeluarkan bagi pasukannya untuk berhenti mempertahankan Mariupol.
Dia melanjutkan, sekarang fokus untuk menyelamatkan nyawa dan mengeluarkan para tentara yang tewas.
Ratusan tentara Ukraina, banyak dari mereka terluka parah, telah bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang luas dan jaringan terowongannya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa banyak pilot dari militernya yang tewas saat mencoba mempertahankan Mariupol dari invasi pasukan Rusia.
"Sayangnya, sejumlah besar orang, pilot kami, meninggal," katanya pada hari Jumat, seperti dikutip kantor berita Interfax, Sabtu (21/5/2022).
Menurutnya, penyebab Ukraina kehilangan banyak pilot di Mariupol karena Angkatan Udara Rusia tidak menyediakan koridor udara.
“Orang-orang yang benar-benar heroik yang tahu bahwa itu sulit, hampir tidak mungkin untuk terbang. Terbang ke Azovstal, bawa obat-obatan, makanan, air, ambil jasad yang terluka. Semua ini terjadi," ujarnya.
Azovstal adalah pabrik baja di Mariupol yang menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina melawan invasi Rusia.
Sebelumnya, komandan Resimen Azov Ukraina; Letnan Kolonel Denis Prokopenko, mengatakan sebuah perintah telah dikeluarkan bagi pasukannya untuk berhenti mempertahankan Mariupol.
Dia melanjutkan, sekarang fokus untuk menyelamatkan nyawa dan mengeluarkan para tentara yang tewas.
Ratusan tentara Ukraina, banyak dari mereka terluka parah, telah bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang luas dan jaringan terowongannya.
(min)