Bangkitkan Industri Pariwisata, Spanyol Izinkan Warga Eropa Berlibur

Senin, 22 Juni 2020 - 10:10 WIB
loading...
Bangkitkan Industri...
Wisatawan menggunakan plastik untuk berlindung dari hujan saat berwisata di Stonehenge, Inggris, kemarin. Foto/Reuters
A A A
MADRID - Spanyol mengizinkan warga Inggris dan Uni Eropa (UE) lainnya untuk berlibur tanpa perlu karantina selama dua pekan. Itu bertujuan untuk membangkitkan industri pariwisata Spanyol yang telah tutup selama tiga bulan terakhir.

Kebijakan tanpa karantina yang diberlakukan kemarin diperkirakan akan menarik banyak wisatawan ke Spanyol. Inggris juga akan mengkaji ulang peraturan karantina selama 14 pekan pada 29 Juni mendatang setelah tiga pekan diberlakukan.

“Kita mengizinkan warga Inggris berlibur ke Spanyol, seperti sebagian besar warga UE atau wilayah Schengen sejak 21 Juni dengan bebas tanpa karantina,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez kepada BBC News dilansir Reuters. (Baca: Cegah Kerumunan, Pengelola Wisata di Bali Ganti Tari Kecak dengan Tari Belibis)

Spanyol akan mengakhiri status darurat negara yang diberlakukan pada 14 Maret pada Minggu (kemarin). Mereka akan membuka kembali perbatasan dengan UE dan wilayah Schengen untuk memperkuat industri pariwisata.

Gonzalez mengungkapkan, wisatawan hanya akan diperiksa dari mana asalnya, temperatur badan, dan rekam jejak perjalanan. “Kita ingin menjamin bahwa kita menyambut wisatawan yang sehat dan aman bagi warga Spanyol,” ujarnya.

Spanyol merupakan negara dengan jumlah kematian akibat Covid-19 terbanyak ketiga di antara negara UE. Namun, Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat walau pelonggaran aktivitas diberlakukan.

Upaya Spanyol membuka pariwisata sebelum musim panas berakhir dianggap vital untuk perekonomian. Penduduk Spanyol juga bisa melakukan perjalanan tanpa batas di negara mereka sendiri. Namun, aturan jarak sosial tetap ada. Setiap orang harus berjarak 1,5 meter di ruang publik, mengenakan masker di pertokoan maupun angkutan umum, dan rutin mencuci tangan.

“Kita harus tetap waspada dan secara ketat mengikuti langkah-langkah kebersihan dan perlindungan,” kata Sánchez dilansir BBC. (Baca juga: Corona Membuat 50 Desa Wisata di Sleman Merugi)

Dia memperingatkan risiko gelombang kedua yang harus dihindari dengan cara apa pun. Perbatasan darat Spanyol dengan Portugal tetap ditutup hingga 1 Juli atas permintaan Portugal. Spanyol masih mendiskusikan apakah Inggris juga akan mencabut aturan karantina bagi warga Spanyol yang akan berlibur ke Inggris. Kebijakan tanpa karantina mandiri selama dua pekan akan menguntungkan 400.000 warga Inggris yang memiliki rumah kedua di Spanyol.

Inggris merupakan pemasok seperlima dari 80 juta wisatawan di Spanyol. Juru bicara Pemerintah Inggris menegaskan, kebijakan karantina selama dua pekan bagi wisatawan yang memasuki negara itu tetap tidak berubah.

“Koridor perjalanan internasional tetap menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Inggris untuk memberlakukan kebijakan isolasi mandiri,” katanya dilansir Reuters. Dia menambahkan, perundingan dengan negara lain di dunia memang sedang diberlakukan, tetapi hal itu tidak bisa dijabarkan. (Lihat videonya: Sejumlah Rumah di Palopo Ambruk Akibat Pergeseran Tanah)

Di Prancis, jutaan anak sedang bersiap kembali ke sekolah pada Senin (besok). Para pelajar di negara itu sudah menghabiskan sekitar tiga bulan belajar di rumah. Aktivitas belajar di sekolah dibuka kembali untuk semua murid di sekolah dasar dan menengah hingga usia 15 tahun. Pemerintah Prancis juga mengizinkan bioskop beroperasi kembali. Stadion juga diperkenankan dibuka kembali untuk aktivitas olahraga.

Sementara itu, di Italia pertandingan sepak bola Serie A yang lama ditunggu publik sudah dimulai lagi pada 20 Juni lalu, setelah tiga bulan dihentikan sementara. Menurut angka resmi terbaru, angka kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai 34.610 orang. Jumlah itu adalah tertinggi kedua di Eropa di bawah Inggris (42.461 kasus) Prancis (29.633). (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jemaah Masjid di Prancis...
Jemaah Masjid di Prancis Ditikam Puluhan Kali, Polisi Buru Tersangka
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
4 Alasan Politikus Muslim...
4 Alasan Politikus Muslim Minta Umat Islam di Inggris Berpolitik demi Selamatkan Generasi Mendatang
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
Siapa Daniel Sazonov?...
Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki yang Memiliki Akar Rusia baik Darah dan Ideologi
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
Hadiri Pemakaman Paus...
Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Pakaian Trump dan Pangeran William Jadi Sorotan
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin...
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Akan Hadiri Parade Victory Day di Rusia
Rekomendasi
Sinopsis Original Series...
Sinopsis Original Series Vision+ di RCTI ‘Montir Cantik’ Eps. 3: Angga Terobsesi Menang Balapan
Indonesian Idol XIII...
Indonesian Idol XIII Tersisa 4 Finalis, Streaming di VISION+
Sinopsis Sinetron GOBER...
Sinopsis Sinetron 'GOBER Parijs Van Java' Eps 1: Kehidupan Baru Tisna di Bandung
Berita Terkini
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
22 menit yang lalu
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
28 menit yang lalu
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
1 jam yang lalu
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
2 jam yang lalu
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
2 jam yang lalu
3 Kasus Penembakan Paling...
3 Kasus Penembakan Paling Berdarah di Kashmir, Terbaru Bikin India-Pakistan di Ambang Perang
3 jam yang lalu
Infografis
Arkeolog Temukan Wajah...
Arkeolog Temukan Wajah Asli Pribumi Eropa Barat dari dalam Gua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved