Mevedev: Sanksi Anti Rusia Akan Mendorong Tantanan Dunia Baru

Jum'at, 13 Mei 2022 - 21:23 WIB
loading...
Mevedev: Sanksi Anti...
Eks presiden sebut sanksi anti Rusia akan mendorong tatanan dunia baru. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev meramalkan bahwa akan ada sejumlah konsekuensi global terhadap sanksi yang dijatuhkan pada negaranya.

Rusia menghadapi masa depan ekonomi yang tidak pasti karena langkah-langkah yang mengikuti invasi Vladimir Putin ke Ukraina yang telah mengisolasi negara itu dari sistem keuangan dunia.

Tetapi Medvedev, yang merupakan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menulis di saluran media sosial Telegram bahwa ia yakin efek sanksi akan dirasakan secara internasional.

Dalam sebuah postingan berjudul, Apa yang akan terjadi selanjutnya, atau dunia setelah sanksi anti-Rusia (bukan perkiraan sama sekali), Medvedev menguraikan dalam 10 poin bagaimana rantai pasokan bisa runtuh, inflasi bisa melonjak dan krisis pangan serta keuangan akan terjadi.



Dia mengatakan bahwa sanksi energi terhadap Rusia akan menyebabkan harga bahan bakar fosil lebih tinggi dan memperlambat perkembangan ekonomi digital. Dia juga percaya mungkin ada krisis pangan internasional yang menyeluruh di mana beberapa negara menghadapi kelaparan.

Dia mengatakan konflik militer yang belum terselesaikan akan berkobar, epidemi baru akan muncul dan lembaga internasional yang belum mampu menyelesaikan "situasi di Ukraina", seperti Dewan Eropa, akan kehilangan relevansi.

Namun, dia juga menyarankan bahwa sanksi itu bisa menjadi pendorong bagi tatanan dunia baru yang sebelumnya dikatakan akan disambut baik oleh Moskow.

Di dalamnya, ia menulis bagaimana aliansi internasional baru negara-negara berdasarkan kriteria Anglo-Saxon pragmatis daripada ideologis akan terbentuk.

“Akibatnya, akan tercipta arsitektur keamanan baru,” katanya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (13/5/2022).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)