Bersiap Gabung NATO, Finlandia: Tak Ada Ancaman Militer Langsung dari Rusia
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Finlandia , yang sedang mempersiapkan aplikasi resmi untuk bergabung dengan NATO , tidak melihat adanya “ancaman militer langsung” dari Rusia saat ini. Hal itu diungkapkan duta besar negara Nordik untuk aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu Klaus Korhonen.
Korhonen mengatakan kepada CNN Helsinki menduga hanya potensi "pelecehan di dunia maya" atau “kampanye disinformasi” dari Moskow.
Menurut Korhonen itu “bukan hal baru” karena Rusia telah menargetkan Finlandia dengan kegiatan seperti itu di masa lalu dan
Korhonen menjelaskan bahwa meskipun Finlandia tetap berada di luar NATO selama Perang Dingin, negara itu terpaksa mempertimbangkan kembali pendiriannya karena perubahan yang sangat drastis dalam "lingkungan keamanan kita" setelah operasi militer Rusia di Ukraina.
Finlandia, yang berbagi perbatasan darat 1.340 km dengan Rusia, sudah membanggakan pertahanan nasional yang kuat dan bergabung dengan aliansi akan membuat perlindungan negara itu bahkan lebih efektif.
“Kami memiliki pertahanan yang kuat, kami memiliki penjaga perbatasan yang sangat cakap, dan saya pikir saat ini kami sudah bangun, jadi saya pikir perbatasan sangat aman,” tambah utusan itu seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/5/2022).
Duta Besar Finlandia untuk NATO juga mengecilkan spekulasi bahwa peristiwa di Ukraina dapat memicu konflik nuklir.
"Kami saat ini sangat jauh dari situasi nuklir apa pun," kata Korhonen.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Kamis yang mengatakan negara itu harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan. Para pemimpin Finlandia itu mengatakan mereka akan secara resmi mengumumkan keputusan pada hari Minggu dan meneruskannya ke parlemen Finlandia untuk disetujui.
Korhonen mengatakan kepada CNN Helsinki menduga hanya potensi "pelecehan di dunia maya" atau “kampanye disinformasi” dari Moskow.
Menurut Korhonen itu “bukan hal baru” karena Rusia telah menargetkan Finlandia dengan kegiatan seperti itu di masa lalu dan
Korhonen menjelaskan bahwa meskipun Finlandia tetap berada di luar NATO selama Perang Dingin, negara itu terpaksa mempertimbangkan kembali pendiriannya karena perubahan yang sangat drastis dalam "lingkungan keamanan kita" setelah operasi militer Rusia di Ukraina.
Finlandia, yang berbagi perbatasan darat 1.340 km dengan Rusia, sudah membanggakan pertahanan nasional yang kuat dan bergabung dengan aliansi akan membuat perlindungan negara itu bahkan lebih efektif.
“Kami memiliki pertahanan yang kuat, kami memiliki penjaga perbatasan yang sangat cakap, dan saya pikir saat ini kami sudah bangun, jadi saya pikir perbatasan sangat aman,” tambah utusan itu seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (13/5/2022).
Duta Besar Finlandia untuk NATO juga mengecilkan spekulasi bahwa peristiwa di Ukraina dapat memicu konflik nuklir.
"Kami saat ini sangat jauh dari situasi nuklir apa pun," kata Korhonen.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Kamis yang mengatakan negara itu harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan. Para pemimpin Finlandia itu mengatakan mereka akan secara resmi mengumumkan keputusan pada hari Minggu dan meneruskannya ke parlemen Finlandia untuk disetujui.