Abaikan Ancaman Rusia, Pemimpin Finlandia Dukung Negaranya Gabung NATO
loading...
A
A
A
HELSINKI - Para pemimpin Finlandia , Presiden dan Perdana Menteri, mengumumkan bahwa mereka mendukung negara itu mengajukan keanggotaan NATO .
Jika Finlandia melanjutkan proses aplikasi dan diterima ke dalam aliansi, itu akan memperluas keanggotaan NATO menjadi 31 negara. Pengumuman oleh Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin ini datang di tengah ancaman Kremlin terhadap negara itu saat Rusia melanjutkan perangnya di Ukraina.
"Sekarang saat pengambilan keputusan sudah dekat, kami menyatakan pandangan yang sama, juga untuk informasi kepada kelompok dan partai parlemen. Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia. Sebagai anggota NATO, Finlandia akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan," kata Niinisto dan Marin dalam pernyataan bersama.
"Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan. Kami berharap langkah-langkah nasional yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini akan diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan," sambung para pemimpin Finlandia menyimpulkan seperti dikutip dari Washington Examiner, Kamis (12/5/2022).
Finlandia, yang berbatasan sekitar 800 mil dengan Rusia, dan negara tetangga Swedia telah mengambil langkah awal untuk mengajukan keanggotaan NATO sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.
Bergabung dengan NATO akan meningkatkan kemampuan Finlandia untuk berkonsultasi dan bekerja sama dalam masalah pertahanan dan keamanan dengan anggota aliansi lainnya.
Ketentuan Pasal 5 NATO mengikat para anggotanya untuk memberikan perlindungan timbal balik jika terjadi serangan.
Pejabat Rusia telah berusaha untuk mencegah ekspansi NATO dengan mengancam "dampak militer dan politik yang serius" dalam menanggapi tawaran NATO baru-baru ini dari Finlandia.
Swedia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya untuk bergabung dengan aliansi dalam beberapa hari mendatang.
Jika Finlandia melanjutkan proses aplikasi dan diterima ke dalam aliansi, itu akan memperluas keanggotaan NATO menjadi 31 negara. Pengumuman oleh Presiden Finlandia Sauli Niinisto dan Perdana Menteri Sanna Marin ini datang di tengah ancaman Kremlin terhadap negara itu saat Rusia melanjutkan perangnya di Ukraina.
"Sekarang saat pengambilan keputusan sudah dekat, kami menyatakan pandangan yang sama, juga untuk informasi kepada kelompok dan partai parlemen. Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan Finlandia. Sebagai anggota NATO, Finlandia akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan," kata Niinisto dan Marin dalam pernyataan bersama.
"Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO tanpa penundaan. Kami berharap langkah-langkah nasional yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini akan diambil dengan cepat dalam beberapa hari ke depan," sambung para pemimpin Finlandia menyimpulkan seperti dikutip dari Washington Examiner, Kamis (12/5/2022).
Finlandia, yang berbatasan sekitar 800 mil dengan Rusia, dan negara tetangga Swedia telah mengambil langkah awal untuk mengajukan keanggotaan NATO sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.
Bergabung dengan NATO akan meningkatkan kemampuan Finlandia untuk berkonsultasi dan bekerja sama dalam masalah pertahanan dan keamanan dengan anggota aliansi lainnya.
Ketentuan Pasal 5 NATO mengikat para anggotanya untuk memberikan perlindungan timbal balik jika terjadi serangan.
Pejabat Rusia telah berusaha untuk mencegah ekspansi NATO dengan mengancam "dampak militer dan politik yang serius" dalam menanggapi tawaran NATO baru-baru ini dari Finlandia.
Swedia diperkirakan akan mengumumkan keputusannya untuk bergabung dengan aliansi dalam beberapa hari mendatang.
(ian)