Ukraina Setop Aliran Gas Rusia ke Eropa, Moskow Tak Diberi Tahu
loading...
A
A
A
KIEV - Konglomerat gas Rusia Gazprom tidak menerima konfirmasi force majeure atau hambatan apa pun untuk melanjutkan transit gas melalui persimpangan di Wilayah Lugansk.
Pernyataan itu diungkapkan Gazprom pada Selasa (10/5/2022), setelah operator Ukraina OGTSU mengumumkan akan menghentikan pengiriman lebih lanjut mulai 11 Mei, karena kehadiran "penjajah Rusia."
Layanan Transit Gas Ukraina (OGTSU) menyatakan force majeure pada Selasa, beralasan tidak mungkin melanjutkan transit gas melalui titik koneksi dan stasiun kompresor yang terletak di daerah Lugansk.
“Karena personel OGTSU tidak dapat melakukan kontrol operasional dan teknologi atas titik konektor Sokhranovka dan stasiun kompresor Novopskov, perusahaan tidak dapat terus memenuhi kewajiban kontraknya,” papar OGTSU, dilansir RT.com.
“Gas dari sambungan ini tidak akan diterima ke dalam sistem transit Ukraina mulai pukul 7 pagi pada Rabu (11/5/2022),” ungkap OGTSU.
Sokhrankovka menyumbang hampir sepertiga dari gas Rusia yang transit melalui Ukraina ke Eropa, hingga 32,6 juta meter kubik per hari, menurut operator itu.
“Gazprom belum menerima konfirmasi force majeure atau gangguan operasi di Sokhranovka atau Novopskov,” ujar juru bicara Gazprom Sergey Kupriyanov pada Selasa.
Dia menambahkan spesialis Ukraina telah memiliki akses penuh ke kedua fasilitas selama ini, dan tidak ada keluhan tentang hal itu sebelumnya.
Kupriyanov juga mengatakan Gazprom telah diberitahu perusahaan gas Ukraina Naftogaz bahwa jika Rusia terus memasok gas melalui Sokhranovka, Kiev akan mengurangi volume di titik keluar dengan jumlah yang sama, yang secara efektif menyita gas.
Sementara OGTSU telah mengusulkan mengalihkan rute gas ke Sudzha, penghubung yang terletak di wilayah Sumy dan dikendalikan pemerintah Ukraina, Kupriyanov mengatakan ini “secara teknologi tidak mungkin.”
“Pendistribusian volume secara jelas dijabarkan dalam perjanjian kerja sama tertanggal 30 Desember 2019, dan pihak Ukraina sangat menyadari hal ini,” ungkap dia.
“Gazprom memenuhi semua kewajibannya kepada pelanggan Eropa, dengan semua layanan transit sesuai ketentuan kontrak dan dibayar penuh,” papar Kupriyanov.
Moskow melanjutkan pengiriman gas ke Eropa, termasuk transit melalui Ukraina, terlepas dari operasi militer yang sedang berlangsung dan embargo terhadap Rusia yang diberlakukan Amerika Serikat dan sekutunya di Uni Eropa.
Pernyataan itu diungkapkan Gazprom pada Selasa (10/5/2022), setelah operator Ukraina OGTSU mengumumkan akan menghentikan pengiriman lebih lanjut mulai 11 Mei, karena kehadiran "penjajah Rusia."
Layanan Transit Gas Ukraina (OGTSU) menyatakan force majeure pada Selasa, beralasan tidak mungkin melanjutkan transit gas melalui titik koneksi dan stasiun kompresor yang terletak di daerah Lugansk.
“Karena personel OGTSU tidak dapat melakukan kontrol operasional dan teknologi atas titik konektor Sokhranovka dan stasiun kompresor Novopskov, perusahaan tidak dapat terus memenuhi kewajiban kontraknya,” papar OGTSU, dilansir RT.com.
“Gas dari sambungan ini tidak akan diterima ke dalam sistem transit Ukraina mulai pukul 7 pagi pada Rabu (11/5/2022),” ungkap OGTSU.
Sokhrankovka menyumbang hampir sepertiga dari gas Rusia yang transit melalui Ukraina ke Eropa, hingga 32,6 juta meter kubik per hari, menurut operator itu.
“Gazprom belum menerima konfirmasi force majeure atau gangguan operasi di Sokhranovka atau Novopskov,” ujar juru bicara Gazprom Sergey Kupriyanov pada Selasa.
Dia menambahkan spesialis Ukraina telah memiliki akses penuh ke kedua fasilitas selama ini, dan tidak ada keluhan tentang hal itu sebelumnya.
Kupriyanov juga mengatakan Gazprom telah diberitahu perusahaan gas Ukraina Naftogaz bahwa jika Rusia terus memasok gas melalui Sokhranovka, Kiev akan mengurangi volume di titik keluar dengan jumlah yang sama, yang secara efektif menyita gas.
Sementara OGTSU telah mengusulkan mengalihkan rute gas ke Sudzha, penghubung yang terletak di wilayah Sumy dan dikendalikan pemerintah Ukraina, Kupriyanov mengatakan ini “secara teknologi tidak mungkin.”
“Pendistribusian volume secara jelas dijabarkan dalam perjanjian kerja sama tertanggal 30 Desember 2019, dan pihak Ukraina sangat menyadari hal ini,” ungkap dia.
“Gazprom memenuhi semua kewajibannya kepada pelanggan Eropa, dengan semua layanan transit sesuai ketentuan kontrak dan dibayar penuh,” papar Kupriyanov.
Moskow melanjutkan pengiriman gas ke Eropa, termasuk transit melalui Ukraina, terlepas dari operasi militer yang sedang berlangsung dan embargo terhadap Rusia yang diberlakukan Amerika Serikat dan sekutunya di Uni Eropa.
(sya)