Tingkatkan Kemampuan Tempur, China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - Angkatan Bersenjata China melakukan satu putaran latihan lagi di dekat Taiwan , akhir pekan lalu. Langkah itu diambil untuk meningkatkan kemampuan operasi tempur bersama, kata Tentara Pembebasan Rakyat, Senin (9/5/2022), seperti dikutip dari Reuters.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aset Angkatan Laut dan Angkatan Udara melakukan latihan sejak Jumat (6/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022) di timur dan barat daya Taiwan. Latihan perang ini untuk "menguji lebih lanjut dan meningkatkan kemampuan tempur gabungan dari berbagai layanan dan senjata".
Global Times melaporkan, China mengirim kapal induk Liaoning dan beberapa kapal perang lainnya untuk melaksanakan misi pelatihan tempur di Laut Filipina, sebelah timur pulau Taiwan dan selatan Jepang.
Sumber-sumber yang berbicara kepada kantor berita China yang dikelola pemerintah mengatakan, wilayah tempat latihan itu dilakukan sangat penting bagi rencana China untuk menyatukan kembali Taiwan secara paksa dengan China.
Global Times juga melaporkan, latihan militer diadakan di sebuah wilayah di Laut Filipina yang menurut PLA dapat digunakan untuk memotong rute yang mungkin diambil pasukan asing jika mereka secara militer mengganggu rencana Presiden China Xi Jinping untuk Taipei.
Bersama Liaoning, sebuah kapal perusak besar Tipe 055, tiga kapal perusak Tipe 052D, sebuah kapal perusak Tipe 052C, sebuah kapal fregat Tipe 054A dan sebuah kapal suplai komprehensif Tipe 901 berlayar dari Laut China Timur melalui Selat Miyako ke Samudra Pasifik pada 2 Mei.
Kapal-kapal ini berlayar lebih dekat ke Taiwan selama latihan mereka, menurut laporan Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang.
Ancaman dari China datang menjelang KTT Quad di Jepang, di mana Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Narendra Modi dan presiden Amerika Serikat Joe Biden akan dijamu oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk pertemuan langsung.
Sementara itu, Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketika kelompok kapal induk Liaoning sedang melakukan latihan perangnya, China juga menerobos wilayah udara Taiwan dengan lebih dari 70 pesawat yaitu - pembom H-6, jet tempur J-11 dan J-16, pesawat peringatan dini KJ-500, Pesawat perang anti-kapal selam Y-8 dan pesawat perang elektronik, serta helikopter perang anti-kapal selam Ka-28.
Angkatan udara Taiwan mengerahkan pesawat pada hari Jumat untuk memperingatkan 18 pesawat China yang memasuki zona pertahanan udaranya, dan melaporkan serangan lebih lanjut pada hari Sabtu dan Minggu, meskipun dengan lebih sedikit pesawat.
Mengambil pertanyaan di parlemen pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan China terus menimbulkan ancaman. "Tapi kami punya tekad untuk membela negara kami," katanya.
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa aset Angkatan Laut dan Angkatan Udara melakukan latihan sejak Jumat (6/5/2022) hingga Minggu (8/5/2022) di timur dan barat daya Taiwan. Latihan perang ini untuk "menguji lebih lanjut dan meningkatkan kemampuan tempur gabungan dari berbagai layanan dan senjata".
Global Times melaporkan, China mengirim kapal induk Liaoning dan beberapa kapal perang lainnya untuk melaksanakan misi pelatihan tempur di Laut Filipina, sebelah timur pulau Taiwan dan selatan Jepang.
Sumber-sumber yang berbicara kepada kantor berita China yang dikelola pemerintah mengatakan, wilayah tempat latihan itu dilakukan sangat penting bagi rencana China untuk menyatukan kembali Taiwan secara paksa dengan China.
Global Times juga melaporkan, latihan militer diadakan di sebuah wilayah di Laut Filipina yang menurut PLA dapat digunakan untuk memotong rute yang mungkin diambil pasukan asing jika mereka secara militer mengganggu rencana Presiden China Xi Jinping untuk Taipei.
Bersama Liaoning, sebuah kapal perusak besar Tipe 055, tiga kapal perusak Tipe 052D, sebuah kapal perusak Tipe 052C, sebuah kapal fregat Tipe 054A dan sebuah kapal suplai komprehensif Tipe 901 berlayar dari Laut China Timur melalui Selat Miyako ke Samudra Pasifik pada 2 Mei.
Kapal-kapal ini berlayar lebih dekat ke Taiwan selama latihan mereka, menurut laporan Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang.
Ancaman dari China datang menjelang KTT Quad di Jepang, di mana Perdana Menteri Australia, Perdana Menteri Narendra Modi dan presiden Amerika Serikat Joe Biden akan dijamu oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk pertemuan langsung.
Sementara itu, Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ketika kelompok kapal induk Liaoning sedang melakukan latihan perangnya, China juga menerobos wilayah udara Taiwan dengan lebih dari 70 pesawat yaitu - pembom H-6, jet tempur J-11 dan J-16, pesawat peringatan dini KJ-500, Pesawat perang anti-kapal selam Y-8 dan pesawat perang elektronik, serta helikopter perang anti-kapal selam Ka-28.
Angkatan udara Taiwan mengerahkan pesawat pada hari Jumat untuk memperingatkan 18 pesawat China yang memasuki zona pertahanan udaranya, dan melaporkan serangan lebih lanjut pada hari Sabtu dan Minggu, meskipun dengan lebih sedikit pesawat.
Mengambil pertanyaan di parlemen pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan China terus menimbulkan ancaman. "Tapi kami punya tekad untuk membela negara kami," katanya.
(esn)