Hujan Lebat dan Banjir Landa Afghanistan, 22 Tewas dan Ratusan Rumah Hancur
loading...
A
A
A
KABUL - Seorang pejabat manajemen bencana Afghanistan mengatakan hujan lebat dan banjir telah menewaskan 22 orang, menghancurkan ratusan rumah dan merusak tanaman dinegara yang sudah menghadapi krisis kemanusiaan .
Para pejabat mengatalan pemerintah Taliban, yang berjuang untuk mengatasi bencana yang telah mempengaruhi lebih dari sepertiga provinsinya, akan mendekati organisasi bantuan internasional untuk meminta bantuan.
"Akibat banjir dan badai di 12 provinsi, 22 orang tewas dan 40 terluka," kata Hassibullah Shekhani, kepala komunikasi dan informasi di Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/5/2022).
Hujan dan banjir sangat parah di provinsi barat Badghis dan Faryab serta provinsi utara Baghlan.
Shekhani mengatakan bahwa 500 rumah hancur dan 2.000 rusak, sementara 300 ekor ternak mati dan sekitar 1.200 hektar tanaman rusak.
Dia mengatakan bahwa Komite Internasional Palang Merah membantu dan para pejabat akan mendekati organisasi internasional lainnya untuk meminta bantuan.
Afghanistan telah menderita kekeringan dalam beberapa tahun terakhir, diperburuk oleh perubahan iklim, dengan hasil panen yang rendah meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan pangan yang serius.
Cuaca telah memperburuk masalah kemiskinan yang disebabkan oleh perang selama beberapa dekade dan kemudian penurunan bantuan asing dan pembekuan aset di luar negeri setelah Taliban mengambil alih, dan mundurnya pasukan pimpinan Amerika Serikat pada Agustus tahun lalu.
Komunitas internasional sedang bergulat dengan bagaimana membantu negara berpenduduk sekitar 40 juta orang tanpa menguntungkan Taliban.
Lihat Juga: Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO
Para pejabat mengatalan pemerintah Taliban, yang berjuang untuk mengatasi bencana yang telah mempengaruhi lebih dari sepertiga provinsinya, akan mendekati organisasi bantuan internasional untuk meminta bantuan.
"Akibat banjir dan badai di 12 provinsi, 22 orang tewas dan 40 terluka," kata Hassibullah Shekhani, kepala komunikasi dan informasi di Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/5/2022).
Hujan dan banjir sangat parah di provinsi barat Badghis dan Faryab serta provinsi utara Baghlan.
Shekhani mengatakan bahwa 500 rumah hancur dan 2.000 rusak, sementara 300 ekor ternak mati dan sekitar 1.200 hektar tanaman rusak.
Dia mengatakan bahwa Komite Internasional Palang Merah membantu dan para pejabat akan mendekati organisasi internasional lainnya untuk meminta bantuan.
Afghanistan telah menderita kekeringan dalam beberapa tahun terakhir, diperburuk oleh perubahan iklim, dengan hasil panen yang rendah meningkatkan kekhawatiran akan kekurangan pangan yang serius.
Cuaca telah memperburuk masalah kemiskinan yang disebabkan oleh perang selama beberapa dekade dan kemudian penurunan bantuan asing dan pembekuan aset di luar negeri setelah Taliban mengambil alih, dan mundurnya pasukan pimpinan Amerika Serikat pada Agustus tahun lalu.
Komunitas internasional sedang bergulat dengan bagaimana membantu negara berpenduduk sekitar 40 juta orang tanpa menguntungkan Taliban.
Lihat Juga: Negara Mayoritas Islam yang Ikut Rayakan Kemenangan Pemberontak Suriah, Salah Satunya Anggota NATO
(ian)