Sembilan Orang Ditahan Terkait Runtuhnya Gedung di China Tengah

Minggu, 01 Mei 2022 - 19:49 WIB
loading...
Sembilan Orang Ditahan Terkait Runtuhnya Gedung di China Tengah
Sembilan Orang Ditahan Terkait Runtuhnya Gedung di China Tengah. FOTO/Reuters
A A A
BEIJING - Polisi di China tengah mengumumkan penahanan sembilan orang pada Minggu (1/5/2022), pasca runtuhnya sebuah bangunan di wilayah tersebut. Dilaporkan pula, tim penyelamat semakin putus asa menyisir puing-puing untuk mencari korban selamat.

Bangunan yang runtuh itu berada di kota Changsha, menampung sebuah hotel, apartemen, dan bioskop. Bangunan itu runtuh pada Jumat (29/4/2022) sore, meninggalkan lubang menganga di pemandangan jalanan yang padat.



Setidaknya 18 orang terjebak dan 39 lainnya tidak dapat dihubungi, menurut walikota Zheng Jianxin. Lima orang diselamatkan dari struktur yang dipancake pada Jumat malam.

Polisi Changsha mengatakan di media sosial bahwa pemilik gedung dan tiga orang lainnya yang bertanggung jawab atas desain dan konstruksinya ditahan pada hari Minggu, karena dicurigai "bertanggung jawab besar atas sebuah kecelakaan".

“Lima orang lainnya, semuanya anggota perusahaan inspeksi gedung swasta, memberikan laporan keselamatan palsu setelah melakukan audit keamanan gedung hotel," kata pernyataan pihak berwenang di media sosial China, Weibo. Hingga kini belum ada penyebab bencana yang diumumkan oleh pihak berwenang, seperti dikutip dari Reuters.



Walikota Changsha berjanji untuk memanfaatkan 72 jam emas untuk penyelamatan dan mencoba yang terbaik untuk mencari orang-orang yang terperangkap. Dalam sebuah jumpa pers, ia menambahkan bahwa lebih dari 700 responden pertama telah dikirim ke tempat kejadian.

Media pemerintah menunjukkan petugas pemadam kebakaran - didukung oleh seorang penggali - memotong rawa-rawa logam dan lembaran beton, sementara penyelamat berteriak ke menara puing-puing untuk berkomunikasi dengan korban selamat.

Kerumunan orang berkumpul ketika rantai penyelamat memindahkan potongan-potongan batu bata dengan tangan, memungkinkan para ahli melihat lebih dalam ke reruntuhan. Beberapa yang terluka dilarikan dengan brankar, sementara anjing pelacak menyisir daerah itu untuk mencari tanda-tanda kehidupan lebih lanjut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1353 seconds (0.1#10.140)