Target Baru Elon Musk: Caplok Coca-Cola untuk Diisi Kokain Lagi!

Kamis, 28 April 2022 - 11:07 WIB
loading...
Target Baru Elon Musk:...
Elon Musk, orang terkaya di dunia akan membeli perusahaan minuman Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain sebagai bahan utama minuman tersebut. Foto/NDTV
A A A
WASHINGTON - Elon Musk , orang terkaya di dunia, telah mengguncang dunia dengan mengambil alih kepemilikan perusahaan media sosial Twitter dengan harga USD44 miliar (lebih dari Rp636 triliun). Sekarang dia menargetkan perusahaan Coca-Cola untuk dibeli.

"Selanjutnya saya membeli Coca-Cola untuk memasukkan kembali kokain," tulisnya di Twitter via akun @elonmusk, Kamis (28/4/2022).

Segera setelah itu, Musk mem-posting tangkapan layar dari tweet sebelumnya di mana dia berkata, "Sekarang saya akan membeli McDonald's dan memperbaiki semua mesin es krim", dan dengan bercanda menanggapi dirinya sendiri dengan tweet; "Dengar, saya tidak bisa melakukan keajaiban ok".

Dikenal karena pernyataannya yang aneh, reputasi Musk di Twitter mendahuluinya—jauh sebelum dia membeli perusahaan itu.



Musk, di masa lalu, mensurvei pengguna Twitter, menanyakan apakah dia harus menjual 10% saham Tesla-nya untuk membayar keuntungan modal yang belum direalisasi, setelah itu dia benar-benar menjual hampir USD7 miliar saham Tesla ketika lebih dari 57% polling peserta memilih mendukung sarannya.

Dalam minggu-minggu menjelang pengambilalihan Twitter, ketika Musk hanya akan bergabung dengan dewan dan tidak ada yang lain, pendiri Tesla ini men-tweet serangkaian ide yang dia yakini dapat meningkatkan platform, dengan beberapa yang tampak serius--seperti kemungkinan memperkenalkan tombol edit—sementara yang lain tampak sangat aneh, seperti mengubah kantor pusat Twitter di San Francisco menjadi tempat penampungan tunawisma.

Tweet soal rencananya "mencaplok" perusahaan Coca-Cola tak bisa dipastikan sebagai bercanda atau serius mengingat sejarahnya bertindak atas pernyataan media sosialnya yang aneh. Namun, tweet-nya yang menyinggung kokain adalah anggukan pada sejarah penuh warna perusahaan minuman veteran itu dengan kokain.

Minuman ringan itu dinamai dengan merek dagang Coca-Cola dinamai karena dua bahan utamanya: daun coca dan kacang kola.

Sementara kacang kola adalah sumber kafein, daun coca adalah dasar dari kokain obat psikoaktif diekstraksi.

Coca-Cola pada satu titik menggunakan daun coca, dengan kokain di dalamnya, ketika bahan itu masih dianggap obat pada abad kesembilan belas.

Namun, karena obat tersebut menjadi stigma dan larangan melanda AS, kokain telah dihapus dari formula rahasia mereka dan diganti dengan daun coca decocainised.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Rekor Pertemuan Timnas...
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs China di Jakarta: Mampukah Garuda Kembali Menang?
H+1 Lebaran, 11.874...
H+1 Lebaran, 11.874 Kendaraan Berangkat Arah Jakarta via Kalikangkung
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Hampir 20.000 Pengunjung Padati Objek Wisata TMII
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
1 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
3 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
4 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
5 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
6 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
7 jam yang lalu
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved