Penyeberangan ke Jalur Gaza Ditutup, Warga Palestina Kutuk Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Israel akan menutup penyeberangan ke Jalur Gaza mulai Minggu (24/4/2022). Langkah itu dilakukan merespons serangan roket yang ditembakkan semalam dari daerah kantong yang terkepung itu.
Roket-roket itu, yang tidak menyebabkan korban cedera, diluncurkan setelah berhari-hari kekerasan di sekitar Yerusalem Timur yang diduduki setelah serangkaian serangan Israel ke Masjid al-Aqsa , yang dimulai pada awal bulan Ramadhan .
"Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Persimpangan Erez tidak akan diizinkan pada Minggu mendatang," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Cogat, unit kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina .
Serikat pekerja Gaza mengatakan penutupan itu adalah bentuk hukuman kolektif dan akan merugikan ekonomi wilayah itu yang sudah menderita, di mana pengangguran berkisar sekitar 50 persen.
Dikatakan waktu penutupan, tepat sebelum liburan Idul Fitri menandai akhir Ramadhan, akan menambah rasa sakit bagi keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Sami Amassi, ketua serikat, mengatakan izin itu sendiri dimaksudkan untuk “mengeksploitasi” para pekerja untuk tujuan politik, daripada meningkatkan kehidupan mereka.
Sedangkan juru bicara Hamas Hazem Wassem mengatakan langkah itu bertujuan untuk memperketat pengepungan dan merupakan bentuk agresi yang tidak dapat di terima.
“Ini tidak akan berhasil. Polisi hukuman kolektif terhadap Palestina selalu terbukti gagal,” katanya kepada The Associated Press yang dinukil Al Jazeera.
Ketegangan meningkat di Masjid al-Aqsa setelah serangkaian serangan Israel ke tempat suci itu yang dimulai pada awal Ramadhan.
Sedikitnya 57 warga Palestina terluka pada hari Jumat ketika pasukan Israel menyerbu masjid dan menyerang jamaah dengan peluru berlapis karet, granat kejut dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata juga ditembakkan setelah salat Jumat, mengenai warga Palestina yang beribadah di Kubah Batu di dalam kompleks.
Roket-roket itu, yang tidak menyebabkan korban cedera, diluncurkan setelah berhari-hari kekerasan di sekitar Yerusalem Timur yang diduduki setelah serangkaian serangan Israel ke Masjid al-Aqsa , yang dimulai pada awal bulan Ramadhan .
"Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Persimpangan Erez tidak akan diizinkan pada Minggu mendatang," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Cogat, unit kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina .
Serikat pekerja Gaza mengatakan penutupan itu adalah bentuk hukuman kolektif dan akan merugikan ekonomi wilayah itu yang sudah menderita, di mana pengangguran berkisar sekitar 50 persen.
Dikatakan waktu penutupan, tepat sebelum liburan Idul Fitri menandai akhir Ramadhan, akan menambah rasa sakit bagi keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Sami Amassi, ketua serikat, mengatakan izin itu sendiri dimaksudkan untuk “mengeksploitasi” para pekerja untuk tujuan politik, daripada meningkatkan kehidupan mereka.
Sedangkan juru bicara Hamas Hazem Wassem mengatakan langkah itu bertujuan untuk memperketat pengepungan dan merupakan bentuk agresi yang tidak dapat di terima.
“Ini tidak akan berhasil. Polisi hukuman kolektif terhadap Palestina selalu terbukti gagal,” katanya kepada The Associated Press yang dinukil Al Jazeera.
Ketegangan meningkat di Masjid al-Aqsa setelah serangkaian serangan Israel ke tempat suci itu yang dimulai pada awal Ramadhan.
Sedikitnya 57 warga Palestina terluka pada hari Jumat ketika pasukan Israel menyerbu masjid dan menyerang jamaah dengan peluru berlapis karet, granat kejut dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata juga ditembakkan setelah salat Jumat, mengenai warga Palestina yang beribadah di Kubah Batu di dalam kompleks.
(ian)