Muslim Delhi Jadi Korban Penggusuran, India Tiru Cara-cara Israel?
loading...
A
A
A
Mohammad Rahman, salah satu warga yang merasa situasi di kawasan itu tegang sejak Sabtu lalu, mempertanyakan motif BJP.
"Hari ini, ratusan orang kehilangan mata pencaharian. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim. Jika Anda (BJP) ingin menghukum orang karena kekerasan yang meletus selama prosesi Hanuman Jayanti, temukan pelakunya dan hukum mereka. Mengapa Anda diam-diam menghukum seluruh masyarakat?" ungkap Rahman.
Apa yang Terjadi pada 16 April?
Banyak penduduk setempat mengatakan situasi telah tegang di daerah itu sejak 16 April, hari ketika anggota organisasi Hindu sayap kanan menyelenggarakan prosesi keagamaan untuk memperingati hari kelahiran Dewa Hanuman.
"Umumnya, setiap tahun arak-arakan melewati daerah ini sekali atau hampir tidak pernah dua kali. Tapi hari itu melintas tiga kali, dari jam 1 siang sampai jam 6 sore, dan slogan-slogan provokatif dibuat melawan komunitas kami," ujar pengelola Masjid Mohammed Salahuddin.
Namun, umat Hindu menuduh umat Islam sebagai orang pertama yang melempar batu dan benda tajam dari atap rumah selama prosesi keagamaan itu.
Polisi Delhi sejauh ini telah menangkap 23 orang, termasuk dua anak di bawah umur, sementara kasus kejahatannya masih menyelidiki apa yang memicu kekerasan di daerah itu hari itu.
Sementara itu, pada hari kekerasan berikutnya, 13 partai oposisi mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan keterkejutan atas diamnya Perdana Menteri Narendra Modi atas kekerasan tersebut.
Mirip Cara Israel?
Aksi-aksi penggusuran semacam itu mengingatkan cara-cara Israel yang dilakukan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.
"Hari ini, ratusan orang kehilangan mata pencaharian. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim. Jika Anda (BJP) ingin menghukum orang karena kekerasan yang meletus selama prosesi Hanuman Jayanti, temukan pelakunya dan hukum mereka. Mengapa Anda diam-diam menghukum seluruh masyarakat?" ungkap Rahman.
Apa yang Terjadi pada 16 April?
Banyak penduduk setempat mengatakan situasi telah tegang di daerah itu sejak 16 April, hari ketika anggota organisasi Hindu sayap kanan menyelenggarakan prosesi keagamaan untuk memperingati hari kelahiran Dewa Hanuman.
"Umumnya, setiap tahun arak-arakan melewati daerah ini sekali atau hampir tidak pernah dua kali. Tapi hari itu melintas tiga kali, dari jam 1 siang sampai jam 6 sore, dan slogan-slogan provokatif dibuat melawan komunitas kami," ujar pengelola Masjid Mohammed Salahuddin.
Namun, umat Hindu menuduh umat Islam sebagai orang pertama yang melempar batu dan benda tajam dari atap rumah selama prosesi keagamaan itu.
Polisi Delhi sejauh ini telah menangkap 23 orang, termasuk dua anak di bawah umur, sementara kasus kejahatannya masih menyelidiki apa yang memicu kekerasan di daerah itu hari itu.
Sementara itu, pada hari kekerasan berikutnya, 13 partai oposisi mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan keterkejutan atas diamnya Perdana Menteri Narendra Modi atas kekerasan tersebut.
Mirip Cara Israel?
Aksi-aksi penggusuran semacam itu mengingatkan cara-cara Israel yang dilakukan terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.