Muslim Delhi Jadi Korban Penggusuran, India Tiru Cara-cara Israel?
loading...
A
A
A
"Mengapa terburu-buru? Mereka seharusnya memberi kami setidaknya satu atau dua hari peringatan," ujar Afsar.
Banyak orang mengkonfirmasi kepada Sputnik bahwa tidak ada pemberitahuan yang diberikan kepada warga sebelum pembongkaran dilakukan.
NDMC mengatakan buku peraturannya memungkinkan mereka menghapus semua struktur ilegal yang dibangun di trotoar dan jalan.
Amit Dwivedi, advokat Pengadilan Tinggi Delhi, mengatakan, "Sebagian besar waktu, MCD wajib memberikan pemberitahuan setidaknya 30 hari sebelumnya. Namun, ada pengecualian ketika MCD dapat menggusur tetapi kemudian harus menjelaskan urgensi situasi."
“Namun otoritas sipil belum menjelaskan urgensi untuk melakukan pembongkaran,” papar Dwivedi.
Banyak warga yang juga geram dengan dibobolnya pintu masjid.
"Jika ada konstruksi ilegal, hancurkan. Tapi hukum harus sama untuk semua orang. Jika masjid di tempat yang salah, kuil juga di tempat yang salah," tegas Shehnaz Begum, seorang warga Muslim.
"Apakah Anda (BJP) mencoba menghentikan kami mengikuti praktik keagamaan kami?" tanya Begum.
Sementara itu, Sputnik juga berbicara dengan Ganesh Kumar Gupta, seorang warga Hindu yang toko jus buahnya juga dirusak aparat.
"Toko saya terdaftar di badan perumahan sejak tahun 1977. Sejak pagi, saya mengejar polisi dan pejabat lain dengan dokumen saya. Toko saya dihancurkan pada pukul 11.30. Saya memberi tahu mereka tentang perintah Mahkamah Agung. Tapi mereka tidak mendengarkan saya. Saya akan pergi ke pengadilan," ujar Gupta.
Banyak orang mengkonfirmasi kepada Sputnik bahwa tidak ada pemberitahuan yang diberikan kepada warga sebelum pembongkaran dilakukan.
NDMC mengatakan buku peraturannya memungkinkan mereka menghapus semua struktur ilegal yang dibangun di trotoar dan jalan.
Amit Dwivedi, advokat Pengadilan Tinggi Delhi, mengatakan, "Sebagian besar waktu, MCD wajib memberikan pemberitahuan setidaknya 30 hari sebelumnya. Namun, ada pengecualian ketika MCD dapat menggusur tetapi kemudian harus menjelaskan urgensi situasi."
“Namun otoritas sipil belum menjelaskan urgensi untuk melakukan pembongkaran,” papar Dwivedi.
Banyak warga yang juga geram dengan dibobolnya pintu masjid.
"Jika ada konstruksi ilegal, hancurkan. Tapi hukum harus sama untuk semua orang. Jika masjid di tempat yang salah, kuil juga di tempat yang salah," tegas Shehnaz Begum, seorang warga Muslim.
"Apakah Anda (BJP) mencoba menghentikan kami mengikuti praktik keagamaan kami?" tanya Begum.
Sementara itu, Sputnik juga berbicara dengan Ganesh Kumar Gupta, seorang warga Hindu yang toko jus buahnya juga dirusak aparat.
"Toko saya terdaftar di badan perumahan sejak tahun 1977. Sejak pagi, saya mengejar polisi dan pejabat lain dengan dokumen saya. Toko saya dihancurkan pada pukul 11.30. Saya memberi tahu mereka tentang perintah Mahkamah Agung. Tapi mereka tidak mendengarkan saya. Saya akan pergi ke pengadilan," ujar Gupta.