AS Tidak Berencana Kembalikan Aset Rusia yang Dirampas
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak berencana untuk mengembalikan aset yang disita atau dirampas dari pengusaha Rusia sebagai bagian dari sanksi yang dijatuhkan pada Moskow atas operasi militer di Ukraina.
Hal itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
"Tujuan kami bukan untuk mengembalikan mereka," kata Sullivan di Economic Club of Washington. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang AS akan menggunakan aset yang disita dengan cara yang lebih baik.
“Ada otoritas yang kami miliki, dan ada otoritas lebih lanjut yang mungkin bisa kami kembangkan, dan itu adalah sesuatu yang secara aktif kami perhatikan,” ujar Sullivan, seperti dikutip Russia Today, Jumat (15/4/2022).
Gedung Putih telah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow sejak 24 Februari, ketika operasi militer Rusia di Ukraina dimulai. Sebagai bagian dari sanksi, pihak berwenang AS menyita aset asing Rusia bersama dengan bisnis milik negara dan individu terkenal.
Beberapa anggota Kongres AS telah menyerukan penjualan atau likuidasi aset Rusia yang terperangkap dalam kampanye sanksi, dengan menyatakan bahwa hasilnya harus digunakan untuk rekonstruksi Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak memiliki rencana untuk menasionalisasi aset asing di Rusia sebagai tanggapan. "Tidak seperti negara-negara Barat, kami akan menghormati hak milik," katanya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Hal itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
"Tujuan kami bukan untuk mengembalikan mereka," kata Sullivan di Economic Club of Washington. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang AS akan menggunakan aset yang disita dengan cara yang lebih baik.
“Ada otoritas yang kami miliki, dan ada otoritas lebih lanjut yang mungkin bisa kami kembangkan, dan itu adalah sesuatu yang secara aktif kami perhatikan,” ujar Sullivan, seperti dikutip Russia Today, Jumat (15/4/2022).
Gedung Putih telah memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Moskow sejak 24 Februari, ketika operasi militer Rusia di Ukraina dimulai. Sebagai bagian dari sanksi, pihak berwenang AS menyita aset asing Rusia bersama dengan bisnis milik negara dan individu terkenal.
Beberapa anggota Kongres AS telah menyerukan penjualan atau likuidasi aset Rusia yang terperangkap dalam kampanye sanksi, dengan menyatakan bahwa hasilnya harus digunakan untuk rekonstruksi Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow tidak memiliki rencana untuk menasionalisasi aset asing di Rusia sebagai tanggapan. "Tidak seperti negara-negara Barat, kami akan menghormati hak milik," katanya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)