Israel Sukses Tes Sistem Pertahanan Laser Pencegat Drone dan Rudal
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Sistem laser "Iron Beam" dikembangkan dan diproduksi di Israel. Senjata laser itu untuk meningkatkan sejumlah sistem pertahanan udara yang ada, terutama pencegat rudal Iron Dome yang lebih mahal.
“Dalam tes baru-baru ini, sistem pertahanan rudal laser baru Israel berhasil mencegat mortir, roket, dan rudal anti-tank,” ungkap pejabat Israel mengumumkan pada Kamis (14/4/2022).
Menurut Associated Press, terkait pengujian tersebut, Israel telah mempercepat penyebaran pencegat berbasis laser sebagai bagian dari strategi mengadopsi teknologi tersebut dan memotong biaya mahal untuk menembak jatuh proyektil yang masuk.
Efisiensi sistem laser tidak diketahui, tetapi diharapkan dapat digunakan di darat, di udara, dan di laut.
Baca juga: Khamenei: Masa Depan Iran Tak Boleh Dikaitkan dengan Pembicaraan Nuklir
Selama dekade berikutnya, sistem laser akan dikerahkan di sepanjang perbatasan Israel untuk melindungi negara dari ancaman.
"Ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi ini nyata," ungkap Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett seperti dikutip.
"Intersepsi Iron Beam tidak bersuara, tidak terlihat dan hanya berharga sekitar USD3,50 (masing-masing)," papar dia.
Pada gilirannya, Brigadir Jenderal Yaniv Rotem dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan Israel, dilaporkan mengatakan sistem laser baru adalah, "Pengubah permainan berkat sistemnya yang mudah dioperasikan dan keuntungan ekonomi yang signifikan."
"Rencana kami adalah menempatkan beberapa pemancar laser di sepanjang perbatasan Israel selama dekade berikutnya," ujar dia pada Reuters.
Kementerian Pertahanan Israel membagikan beberapa gambar yang menunjukkan sistem baru.
“Sinar laser tampak keluar dari stasiun darat, mengenai target dan menghancurkannya menjadi potongan-potongan kecil,” ungkap Kementerian Pertahanan Israel.
Setelah beroperasi, Israel bermaksud menyebarkan pencegat laser di selatan negara itu, dekat dengan tempat Hamas dan gerilyawan lainnya di Gaza bermarkas. Tes dilaporkan dilakukan di Gurun Negev bulan lalu.
Berita itu muncul selama peringatan pertama konflik 11 hari Israel dengan Gaza pada Mei 2021, di mana kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, yang dilaporkan mempertahankan rekor intersepsi 90% terhadap tembakan roket yang masuk, telah dipuji sebagai sukses besar.
Namun, para pejabat mengklaim penggelaran teknologi itu akan memakan biaya besar.
Bennett dilaporkan baru-baru ini mengatakan ketika seseorang di Gaza dapat menembakkan rudal ke Israel dengan beberapa ratus dolar, Iron Dome mencegatnya dengan puluhan ribu dolar.
Menurut AP, pada Februari, Bennett menyatakan Israel akan menerapkan sistem tersebut dalam waktu satu tahun.
Israel cukup dikenal karena mengembangkan atau mengerahkan sejumlah senjata yang mampu mencegat hampir semua hal mulai dari rudal jarak jauh hingga roket yang dilemparkan dari jarak beberapa kilometer. Israel juga menambahkan sistem pertahanan rudal ke tanknya.
“Dalam tes baru-baru ini, sistem pertahanan rudal laser baru Israel berhasil mencegat mortir, roket, dan rudal anti-tank,” ungkap pejabat Israel mengumumkan pada Kamis (14/4/2022).
Menurut Associated Press, terkait pengujian tersebut, Israel telah mempercepat penyebaran pencegat berbasis laser sebagai bagian dari strategi mengadopsi teknologi tersebut dan memotong biaya mahal untuk menembak jatuh proyektil yang masuk.
Efisiensi sistem laser tidak diketahui, tetapi diharapkan dapat digunakan di darat, di udara, dan di laut.
Baca juga: Khamenei: Masa Depan Iran Tak Boleh Dikaitkan dengan Pembicaraan Nuklir
Selama dekade berikutnya, sistem laser akan dikerahkan di sepanjang perbatasan Israel untuk melindungi negara dari ancaman.
"Ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi ini nyata," ungkap Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett seperti dikutip.
"Intersepsi Iron Beam tidak bersuara, tidak terlihat dan hanya berharga sekitar USD3,50 (masing-masing)," papar dia.
Pada gilirannya, Brigadir Jenderal Yaniv Rotem dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Kementerian Pertahanan Israel, dilaporkan mengatakan sistem laser baru adalah, "Pengubah permainan berkat sistemnya yang mudah dioperasikan dan keuntungan ekonomi yang signifikan."
"Rencana kami adalah menempatkan beberapa pemancar laser di sepanjang perbatasan Israel selama dekade berikutnya," ujar dia pada Reuters.
Kementerian Pertahanan Israel membagikan beberapa gambar yang menunjukkan sistem baru.
“Sinar laser tampak keluar dari stasiun darat, mengenai target dan menghancurkannya menjadi potongan-potongan kecil,” ungkap Kementerian Pertahanan Israel.
Setelah beroperasi, Israel bermaksud menyebarkan pencegat laser di selatan negara itu, dekat dengan tempat Hamas dan gerilyawan lainnya di Gaza bermarkas. Tes dilaporkan dilakukan di Gurun Negev bulan lalu.
Berita itu muncul selama peringatan pertama konflik 11 hari Israel dengan Gaza pada Mei 2021, di mana kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza menembakkan lebih dari 4.000 roket ke Israel.
Sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel, yang dilaporkan mempertahankan rekor intersepsi 90% terhadap tembakan roket yang masuk, telah dipuji sebagai sukses besar.
Namun, para pejabat mengklaim penggelaran teknologi itu akan memakan biaya besar.
Bennett dilaporkan baru-baru ini mengatakan ketika seseorang di Gaza dapat menembakkan rudal ke Israel dengan beberapa ratus dolar, Iron Dome mencegatnya dengan puluhan ribu dolar.
Menurut AP, pada Februari, Bennett menyatakan Israel akan menerapkan sistem tersebut dalam waktu satu tahun.
Israel cukup dikenal karena mengembangkan atau mengerahkan sejumlah senjata yang mampu mencegat hampir semua hal mulai dari rudal jarak jauh hingga roket yang dilemparkan dari jarak beberapa kilometer. Israel juga menambahkan sistem pertahanan rudal ke tanknya.
(sya)