Konflik Kian Panas, Menlu AS dan China Pilih Bertemu di Hawaii
loading...
A
A
A
HAWAII - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bertemu Menlu China Yang Jiechi di Hawaii untuk perundingan langka yang digelar di tengah konflik yang kian panas.
Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu bersitegang dalam berbagai isu, mulai dari masalah pandemi virus corona, langkah China menerapkan legislasi keamanan di Hong Kong, isu wilayah di Laut China Selatan, hingga perang dagang.
“Yang mengatakan pada Pompeo bahwa AS harus menghormati posisi Beijing dalam berbagai isu penting, menghentikan intervensi dalam berbagai masalah seperti Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang, serta bekerja untuk memperbaiki hubungan,” papar pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, dilansir Reuters.
“Pompeo menekankan perlunya kesepakatan timbal balik antara dua negara,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Morgan Ortagus.
Ortagus menambahkan, “Dia juga menekankan perlunya transparansi penuh dan sharing informasi untuk memerangi pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan mencegah wabah masa depan.”
Beberapa jam setelah pertemuan berakhir, China mengumumkan badan parlemen akan meninjau ulang draf legislasi keamanan nasional Hong Kong selama sesi pada Kamis (18/6).
Sebelumnya, para menlu dari negara-negara G7, termasuk Pompeo mengeluarkan pernyataan mendesak China tidak melanjutkan legislasi Hong Kong.
Saat pertemuan menlu AS dan China berlangsung, Presiden AS Donald Trump menandatangani legislasi yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas represi Muslim Uighur di Xinjiang, China. Tindakan Trump memicu pembalasan dari China.
Dekat Institut Studi Internasional di Universitas Fudan, Shanghai, Wu Xinbo menyatakan pertemuan di Hawaii dapat mengurangi “diplomasi mikropon” antara kedua pihak tapi dia ragu pertemuan itu akan menstabilkan hubungan bilateral. (Lihat Video: Ibu Tiri Aniaya Balita dengan Pulpen Hingga Tewas)
“Trump akan terus mengkritik China menjelang pemilu AS,” papar Wu. (Lihat Video: Polisi Tangkap Penjual Ayam Gelonggongan di Bogor, Jawa Barat)
Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu bersitegang dalam berbagai isu, mulai dari masalah pandemi virus corona, langkah China menerapkan legislasi keamanan di Hong Kong, isu wilayah di Laut China Selatan, hingga perang dagang.
“Yang mengatakan pada Pompeo bahwa AS harus menghormati posisi Beijing dalam berbagai isu penting, menghentikan intervensi dalam berbagai masalah seperti Hong Kong, Taiwan dan Xinjiang, serta bekerja untuk memperbaiki hubungan,” papar pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, dilansir Reuters.
“Pompeo menekankan perlunya kesepakatan timbal balik antara dua negara,” ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Morgan Ortagus.
Ortagus menambahkan, “Dia juga menekankan perlunya transparansi penuh dan sharing informasi untuk memerangi pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan mencegah wabah masa depan.”
Beberapa jam setelah pertemuan berakhir, China mengumumkan badan parlemen akan meninjau ulang draf legislasi keamanan nasional Hong Kong selama sesi pada Kamis (18/6).
Sebelumnya, para menlu dari negara-negara G7, termasuk Pompeo mengeluarkan pernyataan mendesak China tidak melanjutkan legislasi Hong Kong.
Saat pertemuan menlu AS dan China berlangsung, Presiden AS Donald Trump menandatangani legislasi yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas represi Muslim Uighur di Xinjiang, China. Tindakan Trump memicu pembalasan dari China.
Dekat Institut Studi Internasional di Universitas Fudan, Shanghai, Wu Xinbo menyatakan pertemuan di Hawaii dapat mengurangi “diplomasi mikropon” antara kedua pihak tapi dia ragu pertemuan itu akan menstabilkan hubungan bilateral. (Lihat Video: Ibu Tiri Aniaya Balita dengan Pulpen Hingga Tewas)
“Trump akan terus mengkritik China menjelang pemilu AS,” papar Wu. (Lihat Video: Polisi Tangkap Penjual Ayam Gelonggongan di Bogor, Jawa Barat)
(sya)