Putin: Perundingan Damai Rusia-Ukraina Macet

Rabu, 13 April 2022 - 09:40 WIB
loading...
A A A
Krimea memilih meninggalkan Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia tak lama setelah kudeta Maidan 2014 di Kiev.

Selama pembicaraan di Istanbul, delegasi Ukraina berjanji Kiev tidak akan berusaha merebut kembali republik Donbass dengan paksa, dan menyarankan mengadakan negosiasi terpisah mengenai status Krimea selama 15 tahun.

Namun, Kamis lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan Ukraina telah mengajukan proposal tertulis baru yang menyimpang dari apa yang ditawarkan selama pembicaraan tatap muka.

Proposal baru, menurut Lavrov, gagal menyebutkan bahwa jaminan keamanan yang ingin diperoleh Kiev dari kekuatan dunia terkemuka tidak mencakup Krimea.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Jerman Bild pada Jumat bahwa Kiev masih melihat pembicaraan dengan Rusia sebagai satu-satunya jalan keluar dari krisis saat ini.

Negosiator Ukraina mengusulkan di Istanbul agar Ukraina menjadi negara nonblok dengan imbalan jaminan keamanan yang mengikat secara hukum.

Rusia berulang kali menyebut aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO sebagai salah satu alasan kampanye militer yang diluncurkan Moskow terhadap negara tetangga bulan lalu.

Para pemimpin Rusia dan Belarusia bertemu di pelabuhan antariksa Rusia pada Selasa, memperingati ulang tahun ke-61 penerbangan luar angkasa manusia pertama oleh Yuri Gagarin.

Putin berterima kasih kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko atas perannya dalam memungkinkan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina.

Sebelum pembicaraan Istanbul, perwakilan Rusia dan Ukraina mengadakan tiga pertemuan tatap muka di Belarusia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)