Nekat Ingin Gabung NATO, Finlandia Didekati Rudal-rudal Rusia

Rabu, 13 April 2022 - 03:03 WIB
loading...
A A A
Minggu depan tinjauan keamanan nasional yang ditugaskan pemerintah Finlandia akan disampaikan ke Parlemen atau Eduskunta untuk membantu anggota Parlemen mengambil keputusan sendiri, sebelum dilakukan pemungutan suara.

“Kami akan melakukan diskusi yang sangat hati-hati tetapi tidak mengambil waktu lebih lama dari yang seharusnya,” kata Perdana Menteri Sanna Marin pada konferensi pers pekan lalu.

“Saya pikir kita akan mengakhiri diskusi sebelum pertengahan musim panas,” ujarnya. "Dugaan saya adalah bahwa aplikasi akan diajukan sekitar bulan Mei pada saat KTT NATO Juni di Madrid," kata Stubb.

Finlandia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1917 setelah 150 tahun kekuasaan Uni Soviet, hanya karena jumlah tentaranya yang kalah banyak untuk melawan upaya invasi Soviet selama Perang Dunia II.

Permusuhan berakhir dengan kesepakatan damai yang membuat Finlandia menyerahkan beberapa daerah perbatasan ke Uni Soviet.

Para pemimpin Finlandia setuju untuk tetap netral selama Perang Dingin dengan imbalan jaminan dari Moskow bahwa Rusia tidak akan menyerang.

Kenetralan paksa negara itu untuk menenangkan tetangganya yang lebih kuat menciptakan istilah "Finlandisasi".

Finlandia tetap berada di luar aliansi militer transatlantik, dan meskipun ada beberapa pemotongan setelah Perang Dingin, Finlandia telah berfokus pada pemeliharaan kemampuan pertahanan dan kesiapan yang didanai dengan baik.

“Kami dapat memobilisasi 280.000 hingga 300.000 [tentara] pria dan wanita dalam hitungan hari,” kata Stubb, menambahkan bahwa 900.000 [tentara] cadangan juga dapat dipanggil.

Pekan lalu pemerintah Finlandia menyetujui kenaikan 40 persen dalam pengeluaran pertahanan pada tahun 2026, untuk lebih memperkuat posisi negara itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1419 seconds (0.1#10.140)