Tangan Mati Rusia, Senjata yang Tembakkan 30 Nuklir Sekaligus Mampu Lenyapkan Barat

Rabu, 13 April 2022 - 00:01 WIB
loading...
A A A
“Pertama-tama, Rusia terintegrasi ke dalam sarana baru intelijen radio-listrik seperti radar kelas Voronezh yang mampu mendeteksi peluncuran rudal hingga 7.000 kilometer jauhnya," paparnya.

“Kedua, para insinyur memodifikasi hulu ledaknya untuk menahan sarana perang elektronik baru yang mematikan sinyal radio," imbuh dia.

Hal ini juga diyakini untuk mengirimkan perintah serangan lain pada pasukan Rusia juga, seperti dengan pesawat pengebom atau kapal selam.

Setelah pengukuran serangan nuklir diambil, diperkirakan Perimeter dapat memulai urutan yang menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Rusia.

Pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan bahwa jika eskalasi konflik Ukraina menjadi Perang Dunia III, maka itu akan menjadi perang nuklir dan destruktif.

Putin juga telah memerintahkan pasukan penangkal nuklir Rusia untuk berada dalam "siaga tinggi" karena ketegangan di Eropa timur terus meningkat.

Brandon Weichert, seorang analis geopolitik dan penulis Winning Space: How America Remains a Superpower, mengatakan kepada Express.co.uk, bahwa ini mungkin lebih dari sekadar ancaman kosong.

"Setiap kali Rusia terlibat dalam perang yang menarik minat NATO/AS, orang harus selalu khawatir tentang prospek eskalasi nuklir," ujarnya, yang dilansir Selasa (12/4/2022).

“Putin memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang senjata nuklir non-strategis (nuklir taktis dari jenis yang ditimbun di Kaliningrad yang dikuasai Rusia)," paparnya.

“Putin memandang senjata-senjata itu bukan dalam istilah apokaliptik tetapi sebagai artileri raksasa yang digunakan untuk melunakkan garis pasukan lawan (NATO).”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1424 seconds (0.1#10.140)