AS Bangga Kirim Senjata ke Ukraina Setiap Hari untuk Usir Rusia
loading...
A
A
A
"Terserah pemerintah Ukraina untuk menentukan apa yang merupakan keberhasilan itu," sambung dia.
"Tetapi tujuan menyeluruh Amerika jelas: pada akhirnya, apa yang ingin kita lihat adalah Ukraina yang bebas dan independen, Rusia yang lemah dan terisolasi. Barat yang lebih kuat, lebih bersatu, dan lebih teguh. Kami percaya bahwa ketiga tujuan tersebut sudah di depan mata, dapat dicapai, dan kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk mendukung Ukraina dalam upaya mereka membantu mewujudkan tujuan tersebut," paparnya.
Sullivan juga memberi sinyal bahwa AS mundur dari keputusan bulan lalu untuk menolak permintaan Polandia agar Amerika memfasilitasi transfer jet tempur MiG-29 ke Ukraina—sebuah langkah yang menurut Pentagon pada saat itu akan berisiko meningkatkan ketegangan dengan Rusia.
Namun, berbicara kepada NBC News, dia mengatakan pemerintahan Biden hanya keberatan dengan gagasan mentransfer jet tempur dari pangkalan militer AS di Jerman melalui wilayah udara yang diperebutkan di Ukraina.
"Negara-negara di kawasan itu masih bebas memberikan pesawat militer ke Ukraina," imbuh dia.
“Dari sudut pandang kami, senjata yang benar-benar menjadi fokus mereka adalah senjata yang jika tidak ada dalam stok Amerika, kami bekerja keras untuk mendapatkannya dari negara lain, mengirimkannya,” kata Sullivan.
“Seluruh pemerintah AS, di bawah arahan Presiden Biden, bekerja lembur untuk mewujudkannya secepat mungkin.”
Ditekan oleh Todd tentang apakah pemerintah akan mengusir sekitar 400 diplomat Rusia di AS, Sullivan mengatakan pemerintah akan melanjutkan kebijakannya untuk mengusir mereka yang dinilai bekerja sebagai mata-mata.
Dia juga menepis gagasan bahwa Biden akan mengikuti para pemimpin Eropa, seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dalam perjalanan ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Presiden Biden pernah ke Kiev sebelumnya, dia berharap untuk pergi ke Kiev lagi, tetapi saat ini kami tidak merencanakan perjalanan,” katanya.
"Tetapi tujuan menyeluruh Amerika jelas: pada akhirnya, apa yang ingin kita lihat adalah Ukraina yang bebas dan independen, Rusia yang lemah dan terisolasi. Barat yang lebih kuat, lebih bersatu, dan lebih teguh. Kami percaya bahwa ketiga tujuan tersebut sudah di depan mata, dapat dicapai, dan kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk mendukung Ukraina dalam upaya mereka membantu mewujudkan tujuan tersebut," paparnya.
Sullivan juga memberi sinyal bahwa AS mundur dari keputusan bulan lalu untuk menolak permintaan Polandia agar Amerika memfasilitasi transfer jet tempur MiG-29 ke Ukraina—sebuah langkah yang menurut Pentagon pada saat itu akan berisiko meningkatkan ketegangan dengan Rusia.
Namun, berbicara kepada NBC News, dia mengatakan pemerintahan Biden hanya keberatan dengan gagasan mentransfer jet tempur dari pangkalan militer AS di Jerman melalui wilayah udara yang diperebutkan di Ukraina.
"Negara-negara di kawasan itu masih bebas memberikan pesawat militer ke Ukraina," imbuh dia.
“Dari sudut pandang kami, senjata yang benar-benar menjadi fokus mereka adalah senjata yang jika tidak ada dalam stok Amerika, kami bekerja keras untuk mendapatkannya dari negara lain, mengirimkannya,” kata Sullivan.
“Seluruh pemerintah AS, di bawah arahan Presiden Biden, bekerja lembur untuk mewujudkannya secepat mungkin.”
Ditekan oleh Todd tentang apakah pemerintah akan mengusir sekitar 400 diplomat Rusia di AS, Sullivan mengatakan pemerintah akan melanjutkan kebijakannya untuk mengusir mereka yang dinilai bekerja sebagai mata-mata.
Dia juga menepis gagasan bahwa Biden akan mengikuti para pemimpin Eropa, seperti Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dalam perjalanan ke Kiev untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Presiden Biden pernah ke Kiev sebelumnya, dia berharap untuk pergi ke Kiev lagi, tetapi saat ini kami tidak merencanakan perjalanan,” katanya.