Rusia Dilaporkan Tunjuk Komandan Perang Baru
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang pejabat Barat telah mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengatur ulang komando operasinya di Ukraina , dengan jenderal baru yang memiliki pengalaman luas dalam operasi pertempuran di Suriah di dapuk jadi komandan perang.
Berbicara kepada wartawan BBC Gordon Corera dengan syarat anonim, sumber itu mengatakan komandan distrik militer selatan Rusia, Jenderal Alexander Dvornikov, sekarang memimpin invasi.
“Komandan itu memiliki banyak pengalaman operasi operasi Rusia di Suriah. Jadi kami berharap komando dan kontrol keseluruhan meningkat,” kata sumber itu seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Sabtu (9/4/2022).
Pejabat itu mengatakan penunjukkan baru itu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai unit, karena kelompok-kelompok tentara Rusia sebelumnya telah diatur dan diperintahkan secara terpisah.
Rusia sejauh ini berjuang untuk mencapai tujuan perangnya 44 hari setelah invasi, gagal merebut kota-kota besar seperti Kiev sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke wilayah Donbas di timur.
Pejabat itu mengatakan Rusia telah melihat taktik mereka ditahan oleh sejumlah kecil unit Ukraina yang bertindak lebih cerdas dan mengejutkan, meskipun Rusia dianggap memiliki kekuatan "substansial" yang sedikit kurang dari 100 kelompok batalyon operasional.
“Kecuali Rusia dapat mengubah taktiknya, sangat sulit untuk melihat bagaimana mereka berhasil bahkan dalam tujuan terbatas yang telah mereka atur ulang sendiri,” terang pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, kepentingan politik mungkin lebih diutamakan daripada prioritas militer, dengan Rusia mendorong maju untuk mendapatkan semacam keberhasilan menjelang 9 Mei, ketika negara itu menandai kemenangan dalam Perang Dunia Kedua.
Berbicara kepada wartawan BBC Gordon Corera dengan syarat anonim, sumber itu mengatakan komandan distrik militer selatan Rusia, Jenderal Alexander Dvornikov, sekarang memimpin invasi.
“Komandan itu memiliki banyak pengalaman operasi operasi Rusia di Suriah. Jadi kami berharap komando dan kontrol keseluruhan meningkat,” kata sumber itu seperti dikutip dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Sabtu (9/4/2022).
Pejabat itu mengatakan penunjukkan baru itu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai unit, karena kelompok-kelompok tentara Rusia sebelumnya telah diatur dan diperintahkan secara terpisah.
Rusia sejauh ini berjuang untuk mencapai tujuan perangnya 44 hari setelah invasi, gagal merebut kota-kota besar seperti Kiev sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke wilayah Donbas di timur.
Pejabat itu mengatakan Rusia telah melihat taktik mereka ditahan oleh sejumlah kecil unit Ukraina yang bertindak lebih cerdas dan mengejutkan, meskipun Rusia dianggap memiliki kekuatan "substansial" yang sedikit kurang dari 100 kelompok batalyon operasional.
“Kecuali Rusia dapat mengubah taktiknya, sangat sulit untuk melihat bagaimana mereka berhasil bahkan dalam tujuan terbatas yang telah mereka atur ulang sendiri,” terang pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, kepentingan politik mungkin lebih diutamakan daripada prioritas militer, dengan Rusia mendorong maju untuk mendapatkan semacam keberhasilan menjelang 9 Mei, ketika negara itu menandai kemenangan dalam Perang Dunia Kedua.
(ian)