Nama dan Foto Wanita Cantik Pacar Putin Tiba-tiba Lenyap dari Media Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Raksasa media Rusia, National Media Group (NMG), tiba-tiba menghilangkan nama dan foto Alina Kabaeva, wanita cantik yang selama ini diyakini sebagai kekasih rahasia Presiden Vladimir Putin . Penghilangan gambar itu diduga untuk menghindari kemarahan dan sanksi Barat karena kabar kedekatannya dengan pemimpin Kremlin.
Kabaeva (38), mantan atlet Olimpiade, adalah ketua dewan direktur televisi dan raksasa surat kabar NMG yang didukung Kremlin.
Media-media Barat tak hanya menggambarkannnya sebagai pacar rahasia Putin, tapi juga ibu dari empat anak pasangan tersebut.
Kabaeva adalah salah satu dari sedikit orang di lingkaran dalam Putin yang belum terkena sanksi Barat sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari.
Sebelumnya, situs web NMG menampilkan nama dan foto Kabaeva bersama dengan dewan direksi lainnya. Namun, sekarang telah dihapus sepenuhnya.
Kabaeva diberi posisi dewan senior di perusahaan tersebut pada tahun 2014, meskipun tampaknya kurang memiliki pengalaman sebelumnya di industri media atau bisnis.
Gajinya dalam peran ini dilaporkan mencapai 14,25 juta dolar.
Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny menggunakan Twitter pada hari Rabu untuk menyerukan sanksi terhadap kelompok media, yang dia klaim "tidak diragukan lagi" milik Putin.
"Saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa National Media Group, yang memiliki bagian terbesar dari mesin kebohongan ini, tidak diragukan lagi adalah milik Putin secara pribadi, itulah sebabnya ia bahkan secara resmi dipimpin oleh nyonya Putin, Alina Kabaeva," tulis Navalny, seperti dikutip news.com.au, Kamis (7/4/2022).
“Langkah-langkah paling drastis harus diambil untuk mempersulit pekerjaan para pewaris Goebbels ini."
“Dari larangan total atas pasokan dan layanan peralatan, hingga pencarian aset mereka di Barat (yang tidak diragukan lagi ada) dan memasukkannya ke dalam daftar hitam visa," lanjut Navalny.
Navalny mengeklaim para penghasut perang “harus diperlakukan sebagai penjahat perang”, termasuk pemimpin redaksi, pembawa acara bincang-bincang, dan editor berita.
NMG telah memainkan peran kunci dalam membela tindakan Putin setelah invasi ke Ukraina, sering kali menjelaskan tuduhan Ukraina tentang kejahatan perang sebagai propaganda belaka.
Bulan lalu, muncul laporan bahwa Putin diduga menyembunyikan Kabaeva dan anak-anak mereka di Swiss.
“Sementara Putin melakukan serangannya di Ukraina, menyerang warga yang tidak bersalah dan menyebabkan krisis pengungsi, keluarganya bersembunyi di sebuah vila yang sangat pribadi dan sangat aman di suatu tempat di Swiss–setidaknya untuk saat ini,” kata seorang sumber kepada New York Post.
Namun, tidak ada bukti yang diverifikasi secara independen bahwa Kabaeva ada di negara itu.
Hal itu mendorong petisi yang dibuat oleh penentang Putin di Ukraina, Rusia dan Belarusia, menyerukan agar Kabaeva diusir dari Swiss.
“Sudah waktunya Anda menyatukan kembali Eva Braun dengan Führer-nya,” bunyi petisi tersebut yang menggambarkan Putin dan Kabaeva sebagai Hitler dan pasangannya.
“Meskipun perang saat ini, Swiss terus menjadi tuan rumah kaki tangan rezim Putin," lanjut petisi tersebut.
Kabaeva (38), mantan atlet Olimpiade, adalah ketua dewan direktur televisi dan raksasa surat kabar NMG yang didukung Kremlin.
Media-media Barat tak hanya menggambarkannnya sebagai pacar rahasia Putin, tapi juga ibu dari empat anak pasangan tersebut.
Kabaeva adalah salah satu dari sedikit orang di lingkaran dalam Putin yang belum terkena sanksi Barat sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari.
Sebelumnya, situs web NMG menampilkan nama dan foto Kabaeva bersama dengan dewan direksi lainnya. Namun, sekarang telah dihapus sepenuhnya.
Kabaeva diberi posisi dewan senior di perusahaan tersebut pada tahun 2014, meskipun tampaknya kurang memiliki pengalaman sebelumnya di industri media atau bisnis.
Gajinya dalam peran ini dilaporkan mencapai 14,25 juta dolar.
Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny menggunakan Twitter pada hari Rabu untuk menyerukan sanksi terhadap kelompok media, yang dia klaim "tidak diragukan lagi" milik Putin.
"Saya juga ingin mengingatkan Anda bahwa National Media Group, yang memiliki bagian terbesar dari mesin kebohongan ini, tidak diragukan lagi adalah milik Putin secara pribadi, itulah sebabnya ia bahkan secara resmi dipimpin oleh nyonya Putin, Alina Kabaeva," tulis Navalny, seperti dikutip news.com.au, Kamis (7/4/2022).
“Langkah-langkah paling drastis harus diambil untuk mempersulit pekerjaan para pewaris Goebbels ini."
“Dari larangan total atas pasokan dan layanan peralatan, hingga pencarian aset mereka di Barat (yang tidak diragukan lagi ada) dan memasukkannya ke dalam daftar hitam visa," lanjut Navalny.
Navalny mengeklaim para penghasut perang “harus diperlakukan sebagai penjahat perang”, termasuk pemimpin redaksi, pembawa acara bincang-bincang, dan editor berita.
NMG telah memainkan peran kunci dalam membela tindakan Putin setelah invasi ke Ukraina, sering kali menjelaskan tuduhan Ukraina tentang kejahatan perang sebagai propaganda belaka.
Bulan lalu, muncul laporan bahwa Putin diduga menyembunyikan Kabaeva dan anak-anak mereka di Swiss.
“Sementara Putin melakukan serangannya di Ukraina, menyerang warga yang tidak bersalah dan menyebabkan krisis pengungsi, keluarganya bersembunyi di sebuah vila yang sangat pribadi dan sangat aman di suatu tempat di Swiss–setidaknya untuk saat ini,” kata seorang sumber kepada New York Post.
Namun, tidak ada bukti yang diverifikasi secara independen bahwa Kabaeva ada di negara itu.
Hal itu mendorong petisi yang dibuat oleh penentang Putin di Ukraina, Rusia dan Belarusia, menyerukan agar Kabaeva diusir dari Swiss.
“Sudah waktunya Anda menyatukan kembali Eva Braun dengan Führer-nya,” bunyi petisi tersebut yang menggambarkan Putin dan Kabaeva sebagai Hitler dan pasangannya.
“Meskipun perang saat ini, Swiss terus menjadi tuan rumah kaki tangan rezim Putin," lanjut petisi tersebut.
(min)