Hongaria Undang Putin Bertemu Pemimpin Prancis, Jerman dan Ukraina
loading...
A
A
A
BUDAPEST - Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban mengatakan pada Rabu (6/4/2022) bahwa dia telah mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Ukraina di Budapest.
Dia mendesak pemimpin Rusia segera mengumumkan gencatan senjata dalam konflik militer yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.
Permusuhan terbuka pecah ketika Rusia menyerang tetangganya, pada akhir Februari.
"Saya menyarankan kepada Presiden Putin agar dia segera mengumumkan gencatan senjata," ungkap Orban, seperti dikutip AFP.
“Responnya positif, tapi dengan syarat,” papar dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Komentar Orban muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Hongaria harus memilih antara Rusia dan “dunia lain.”
Ini bukan pertama kalinya Zelensky mengkritik pemimpin Hungaria atas apa yang dia lihat sebagai kurangnya dukungan dalam melawan serangan Rusia.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mendesak Kiev menghentikan "penghinaan" yang diarahkan pada negaranya. “Ini bukan perang kami, jadi kami ingin dan akan menjauhinya,” tegas dia.
Moskow menyerang Ukraina menyusul kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Rusia pada republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO, blok militer yang dipimpin AS.
Kiev mengatakan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua wilayah dengan paksa.
Dia mendesak pemimpin Rusia segera mengumumkan gencatan senjata dalam konflik militer yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev.
Permusuhan terbuka pecah ketika Rusia menyerang tetangganya, pada akhir Februari.
"Saya menyarankan kepada Presiden Putin agar dia segera mengumumkan gencatan senjata," ungkap Orban, seperti dikutip AFP.
“Responnya positif, tapi dengan syarat,” papar dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Komentar Orban muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Hongaria harus memilih antara Rusia dan “dunia lain.”
Ini bukan pertama kalinya Zelensky mengkritik pemimpin Hungaria atas apa yang dia lihat sebagai kurangnya dukungan dalam melawan serangan Rusia.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mendesak Kiev menghentikan "penghinaan" yang diarahkan pada negaranya. “Ini bukan perang kami, jadi kami ingin dan akan menjauhinya,” tegas dia.
Moskow menyerang Ukraina menyusul kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan Rusia pada republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO, blok militer yang dipimpin AS.
Kiev mengatakan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua wilayah dengan paksa.
(sya)