Kasus Corona di Ekuador Dua Kali Lipat Lebih Tinggi
loading...
A
A
A
QUITO - Menteri Kesehatan Ekuador mengatakan total kasus virus Corona di negara itu dua kali lebih tinggi dari yang dikonfirmasi sebelumnya. Pasalnya, pihak berwenang menambahkan 11 ribu kasus infeksi baru yang didapatkan dari hasil tes yang tertunda.
Dengan 560 kematian yang dikonfirmasi, wabah itu telah merusak perekonomian negara penghasil minyak dan membuat otoritas sanitasi di kota Guayaquil kewalahan di mana mayat berada di rumah atau berjam-jam tergeletak di jalanan.
Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos mengatakan pemerintah akan menambahkan kasus baru ke total 11.183 infeksi. Hampir 24.000 hasil tes tertunda, menurut angka kementerian kesehatan, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu seminggu untuk diproses.
Zevallos mengatakan pihak berwenang juga memanggil kerabat orang yang baru saja meninggal di Ekuador untuk memeriksa apakah orang yang meninggal itu memiliki gejala virus corona. Ini dilakukan karena banyak kematian tidak terkait dengan penyakit tersebut karena kurangnya pengujian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/4/2020).
Pekan lalu, pemerintah mengatakan selama 15 hari pertama bulan April pihak berwenang mendaftarkan 6.700 kematian di provinsi Guayaquil, terhadap rata-rata 2.000 kematian pada Januari dan Februari.
Dengan 560 kematian yang dikonfirmasi, wabah itu telah merusak perekonomian negara penghasil minyak dan membuat otoritas sanitasi di kota Guayaquil kewalahan di mana mayat berada di rumah atau berjam-jam tergeletak di jalanan.
Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos mengatakan pemerintah akan menambahkan kasus baru ke total 11.183 infeksi. Hampir 24.000 hasil tes tertunda, menurut angka kementerian kesehatan, dan rata-rata mereka membutuhkan waktu seminggu untuk diproses.
Zevallos mengatakan pihak berwenang juga memanggil kerabat orang yang baru saja meninggal di Ekuador untuk memeriksa apakah orang yang meninggal itu memiliki gejala virus corona. Ini dilakukan karena banyak kematian tidak terkait dengan penyakit tersebut karena kurangnya pengujian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/4/2020).
Pekan lalu, pemerintah mengatakan selama 15 hari pertama bulan April pihak berwenang mendaftarkan 6.700 kematian di provinsi Guayaquil, terhadap rata-rata 2.000 kematian pada Januari dan Februari.
(ber)