Kekuatan Militer China Bikin Ketar-ketir, AUKUS Bakal Kembangkan Rudal Hipersonik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat pemerintahan Joe Biden mengatakan aliansi keamanan Amerika Serikat (AS), Inggris , dan Australia atau AUKUS berencana untuk bekerja sama untuk mengembangkan rudal hipersonik . Kerja sama ini kemungkinan akan diumumkan pada Selasa waktu setempat.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran AS dan sekutunya tentang meningkatnya kepercayaan diri militer China di Pasifik. Pejabat itu tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana tersebut seperti dilansir dari AP, Kamis (6/4/2022).
AS, Rusia, dan China semuanya berupaya mengembangkan lebih lanjut rudal hipersonik - sebuah sistem persenjataan yang sangat cepat sehingga tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan rudal saat ini.
Pada bulan Oktober, Jenderal AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengkonfirmasi bahwa China telah melakukan uji coba sistem senjata hipersonik sebagai bagian dari upaya agresifnya untuk memajukan teknologi luar angkasa dan militer.
Milley menggambarkan uji coba China sebagai "peristiwa yang sangat signifikan dari uji coba sistem senjata hipersonik, dan ini sangat memprihatinkan," dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Rusia telah menggunakan rudal hipersonik "beberapa kali" di Ukraina, menurut komandan tertinggi AS di Eropa.
Musim gugur yang lalu, ketika para pejabat intelijen AS menjadi semakin khawatir tentang pengerahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak produsen senjata negara itu untuk mengembangkan rudal hipersonik yang lebih canggih untuk mempertahankan keunggulan negaranya dalam teknologi militer.
Militer Rusia mengatakan bahwa sistem Avangard-nya mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam dalam perjalanannya ke target untuk menghindari perisai rudal musuh.
Sistem ini telah dipasang ke rudal balistik antarbenua buatan Soviet, bukan hulu ledak tipe lama, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.
Sementara itu Kinzhal, yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, menurut pejabat Rusia memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Permintaan anggaran Pentagon pada 2023 sudah mencakup USD4,7 miliar untuk penelitian dan pengembangan senjata hipersonik. Ini termasuk perencanaan yang akan memiliki baterai rudal hipersonik yang diterjunkan pada tahun depan, rudal berbasis laut pada tahun 2025 dan rudal jelajah berbasis udara pada tahun 2027.
Presiden Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada bulan September lalu mengumumkan pembentukan AUKUS, aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan memungkinkan pembagian kemampuan pertahanan yang lebih besar, termasuk membantu melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Rencana AUKUS terbaru pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran AS dan sekutunya tentang meningkatnya kepercayaan diri militer China di Pasifik. Pejabat itu tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rencana tersebut seperti dilansir dari AP, Kamis (6/4/2022).
AS, Rusia, dan China semuanya berupaya mengembangkan lebih lanjut rudal hipersonik - sebuah sistem persenjataan yang sangat cepat sehingga tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan rudal saat ini.
Pada bulan Oktober, Jenderal AS Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, mengkonfirmasi bahwa China telah melakukan uji coba sistem senjata hipersonik sebagai bagian dari upaya agresifnya untuk memajukan teknologi luar angkasa dan militer.
Milley menggambarkan uji coba China sebagai "peristiwa yang sangat signifikan dari uji coba sistem senjata hipersonik, dan ini sangat memprihatinkan," dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Rusia telah menggunakan rudal hipersonik "beberapa kali" di Ukraina, menurut komandan tertinggi AS di Eropa.
Musim gugur yang lalu, ketika para pejabat intelijen AS menjadi semakin khawatir tentang pengerahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak produsen senjata negara itu untuk mengembangkan rudal hipersonik yang lebih canggih untuk mempertahankan keunggulan negaranya dalam teknologi militer.
Militer Rusia mengatakan bahwa sistem Avangard-nya mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam dalam perjalanannya ke target untuk menghindari perisai rudal musuh.
Sistem ini telah dipasang ke rudal balistik antarbenua buatan Soviet, bukan hulu ledak tipe lama, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.
Sementara itu Kinzhal, yang dibawa oleh jet tempur MiG-31, menurut pejabat Rusia memiliki jangkauan hingga 2.000 kilometer dan terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Baca Juga
Permintaan anggaran Pentagon pada 2023 sudah mencakup USD4,7 miliar untuk penelitian dan pengembangan senjata hipersonik. Ini termasuk perencanaan yang akan memiliki baterai rudal hipersonik yang diterjunkan pada tahun depan, rudal berbasis laut pada tahun 2025 dan rudal jelajah berbasis udara pada tahun 2027.
Presiden Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada bulan September lalu mengumumkan pembentukan AUKUS, aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan memungkinkan pembagian kemampuan pertahanan yang lebih besar, termasuk membantu melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Rencana AUKUS terbaru pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
(ian)