Gagal Peringatkan Perang Ukraina, Bos Intelijen Militer Prancis Dilaporkan Mundur
loading...
A
A
A
Sebuah sumber militer mengatakan peran utama DRM adalah memberikan data intelijen pada operasi, dan bukan pada niat.
"Layanannya telah menyimpulkan bahwa Rusia memiliki sarana untuk menyerang Ukraina dan apa yang terjadi menunjukkan bahwa itu benar," kata sumber itu.
Le Monde mengatakan perang Ukraina telah mengungkap perbedaan antara dinas intelijen Prancis dan Inggris serta AS, yang memiliki anggaran lebih besar dan lebih banyak ruang untuk bermanuver dalam hal undang-undang pengawasan.
"Bahkan jika ketergantungan pada intelijen Anglo-Saxon ini telah ada sejak lama, khususnya dalam perang melawan terorisme dan di luar angkasa, perang di Ukraina telah menjelaskannya secara kasar," tulis surat kabar itu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Layanannya telah menyimpulkan bahwa Rusia memiliki sarana untuk menyerang Ukraina dan apa yang terjadi menunjukkan bahwa itu benar," kata sumber itu.
Le Monde mengatakan perang Ukraina telah mengungkap perbedaan antara dinas intelijen Prancis dan Inggris serta AS, yang memiliki anggaran lebih besar dan lebih banyak ruang untuk bermanuver dalam hal undang-undang pengawasan.
"Bahkan jika ketergantungan pada intelijen Anglo-Saxon ini telah ada sejak lama, khususnya dalam perang melawan terorisme dan di luar angkasa, perang di Ukraina telah menjelaskannya secara kasar," tulis surat kabar itu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)