AS Akui Bergulat Dalam Masalah Rasisme, Desak Negara Lain untuk Terbuka
loading...
A
A
A
JENEWA - Amerika Serikat (AS) mengakui sedang bergulat dengan diskriminasi rasial dan sedang berusaha melaksanakan reformasi polisi setelah pembunuhan George Floyd. AS kemudian mendesak negara-negara lain harus menunjukkan tingkat keterbukaan yang sama.
Duta Besar AS untuk kantor PBB di Jenewa, Andrew Bremberg menyampaikan hal tersebut beberapa jam jelang debat mendesak Dewan Hak Asasi Manusia (HRC), yang dilaksanakan atas permintaan negara-negara Afrika tentang rasisme dan kebrutalan polisi terhadap pengunjuk rasa di AS.
( )
Menurut rancangan awal resolusi, negara-negara Afrika menginginkan adanya mengadakan penyelidikan mengenai rasisme sistemik dan kebrutalan polisi di AS dan di tempat lain, yang bertujuan untuk membela hak-hak orang-orang keturunan Afrika.
Duta Besar AS untuk kantor PBB di Jenewa, Andrew Bremberg menyampaikan hal tersebut beberapa jam jelang debat mendesak Dewan Hak Asasi Manusia (HRC), yang dilaksanakan atas permintaan negara-negara Afrika tentang rasisme dan kebrutalan polisi terhadap pengunjuk rasa di AS.
( )
Menurut rancangan awal resolusi, negara-negara Afrika menginginkan adanya mengadakan penyelidikan mengenai rasisme sistemik dan kebrutalan polisi di AS dan di tempat lain, yang bertujuan untuk membela hak-hak orang-orang keturunan Afrika.
(esn)