Turki: Dunia Tidak Dapat Membakar Jembatan Penghubung dengan Moskow

Minggu, 27 Maret 2022 - 22:05 WIB
loading...
Turki: Dunia Tidak Dapat...
Turki: Dunia Tidak Dapat Membakar Jembatan Penghubung dengan Moskow. FOTO/Reuters
A A A
DOHA - Turki dan negara-negara lain masih harus berbicara dengan Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, mengatakan pada Minggu (27/3/2022).

Menurutnya, Kiev membutuhkan lebih banyak dukungan untuk mempertahankan diri. Selama ini, sebagai anggota NATO, Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina, serta telah berusaha untuk menengahi konflik selama sebulan.



“Jika semua orang membakar jembatan dengan Rusia, lalu siapa yang akan berbicara dengan mereka di penghujung hari,” kata Ibrahim Kalin kepada forum internasional Doha, seperti dikutip dari Reuters.

"Ukraina perlu didukung dengan segala cara yang mungkin, sehingga mereka dapat membela diri. Tetapi kasus Rusia harus didengar, dengan satu atau lain cara, sehingga keluhannya dapat dipahami jika tidak dibenarkan,” tambah Kalin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak Barat untuk memberikan negaranya tank, pesawat dan rudal untuk menangkis pasukan Rusia. Barat telah menanggapi invasi Rusia dengan menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Moskow.

Ankara mengatakan invasi Rusia tidak dapat diterima, tetapi pada prinsipnya menentang sanksi Barat dan belum bergabung dengan mereka. Ekonomi Turki, yang sudah tertekan oleh krisis mata uang Desember, sangat bergantung pada energi, perdagangan, dan pariwisata Rusia. Dan, sejak perang dimulai pada 24 Februari, ribuan orang Rusia telah tiba di Turki, melihatnya sebagai tempat yang aman dari sanksi.



Ahmet Burak Daglioglu, Kepala Kantor Investasi Turki, mengatakan kepada forum secara terpisah bahwa beberapa perusahaan Rusia memindahkan operasinya ke Turki.

Ditanya pada panel tentang Turki melakukan bisnis dengan orang mana pun yang dapat bermanfaat bagi Presiden Vladimir Putin, dia berkata: “Kami tidak menargetkan, kami tidak mengejar, kami tidak mengejar investasi atau modal apa pun yang memiliki tanda tanya di atasnya”.

Dua superyacht yang terkait dengan miliarder Rusia Roman Abramovich telah berlabuh di resor Turki. Pemerintah Barat telah menargetkan Abramovich dan beberapa oligarki Rusia lainnya dengan sanksi ketika mereka berusaha untuk mengisolasi Putin dan sekutunya atas invasi Moskow ke Ukraina.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)