Terungkap, Ukraina Minta 1.000 Rudal AS Per Hari untuk Lawan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah dokumen mengungkap bahwa Ukraina meminta bantuan 1.000 rudal Amerika Serikat (AS) per hari untuk melawan invasi Rusia yang telah berjalan sebulan.
Dokumen yang diperoleh CNN pada Jumat (25/3/2022) itu merinci bahwa Kyiv butuh rudal anti-pesawat Stinger dan rudal anti-tank Javelin, masing-masing 500 unit per hari, dari Washington.
Permintaan itu disampaikan kepada anggota Parlemen AS. Dua sumber di Washington yang mengetahui hal itu juga mengonfirmasi permintaan Kyiv.
Kyiv selama ini mengeluh kekurangan senjata potensial di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung, meskipun beberapa negara NATO sudah memasok senjata.
Pada 7 Maret, kurang dari dua minggu setelah invasi, AS dan anggota NATO lainnya telah mengirim sekitar 17.000 rudal anti-tank dan 2.000 rudal anti-pesawat ke Ukraina.
Sejak itu, negara-negara NATO, termasuk AS, terus mengalirkan senjata dan peralatan tempur, bahkan ketika Rusia mengancam akan menargetkan pengiriman.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan paket bantuan keamanan terakhir senilai USD350 juta yang disetujui pada akhir Februari tiba di Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, dua paket bantuan berikutnya senilai USD1 miliar sudah mulai tiba.
Presiden Joe Biden mengatakan Kamis; "Sistem persenjataan, amunisi, dan senjata kami mengalir ke Ukraina saat saya berbicara."
Seorang pejabat pertahanan AS menambahkan bahwa itu akan menjadi beberapa penerbangan selama beberapa hari untuk mendapatkan peralatan ke Eropa Timur sebelum memasuki Ukraina di beberapa penyeberangan perbatasan darat.
Dokumen yang diperoleh CNN pada Jumat (25/3/2022) itu merinci bahwa Kyiv butuh rudal anti-pesawat Stinger dan rudal anti-tank Javelin, masing-masing 500 unit per hari, dari Washington.
Permintaan itu disampaikan kepada anggota Parlemen AS. Dua sumber di Washington yang mengetahui hal itu juga mengonfirmasi permintaan Kyiv.
Kyiv selama ini mengeluh kekurangan senjata potensial di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung, meskipun beberapa negara NATO sudah memasok senjata.
Pada 7 Maret, kurang dari dua minggu setelah invasi, AS dan anggota NATO lainnya telah mengirim sekitar 17.000 rudal anti-tank dan 2.000 rudal anti-pesawat ke Ukraina.
Sejak itu, negara-negara NATO, termasuk AS, terus mengalirkan senjata dan peralatan tempur, bahkan ketika Rusia mengancam akan menargetkan pengiriman.
Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan paket bantuan keamanan terakhir senilai USD350 juta yang disetujui pada akhir Februari tiba di Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu, dua paket bantuan berikutnya senilai USD1 miliar sudah mulai tiba.
Presiden Joe Biden mengatakan Kamis; "Sistem persenjataan, amunisi, dan senjata kami mengalir ke Ukraina saat saya berbicara."
Seorang pejabat pertahanan AS menambahkan bahwa itu akan menjadi beberapa penerbangan selama beberapa hari untuk mendapatkan peralatan ke Eropa Timur sebelum memasuki Ukraina di beberapa penyeberangan perbatasan darat.