Seram, Dokter Ukraina Serukan Tentara Rusia yang Ditangkap Segera Dikebiri

Senin, 21 Maret 2022 - 21:08 WIB
loading...
Seram, Dokter Ukraina...
Dokter Gennadiy Druzenko (kanan) berbicara pada televisi Ukraina. Foto/©YouTube/????????? 1+1
A A A
KIEV - Dokter Ukraina dan kepala proyek "Rumah Sakit Bergerak" Gennady Druzenko telah meminta dokter-dokter di bawah komandonya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.

Pernyataan itu muncul saat wawancara dengan saluran Ukraina 24.

Komite Investigasi Rusia menyatakan pihaknya mungkin mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk dokter itu jika memutuskan bahwa dokter itu melanggar hukum dengan seruannya untuk kekerasan ekstrim terhadap tentara Rusia yang ditangkap.



"Saya memberikan perintah tegas untuk mengebiri semua orang yang terluka karena mereka adalah kecoa, bukan manusia," ungkap Druzenko, saat wawancara dilansir RT.com pada Senin (21/3/2022).



Seruannya untuk kekerasan terhadap tawanan perang mendorong penyelidikan oleh Komite Investigasi Rusia dengan ketuanya, Alexander Bastrykin, memerintahkan peninjauan hukum atas tindakan Druzenko.



Bastrykin berpendapat sikap dokter terhadap tawanan perang bertentangan dengan etika medis.

Menurut dia, Komite Investigasi Rusia akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Druzenko.

Tentara Rusia saat ini sedang melaksanakan perintah melakukan operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina yang dikeluarkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.

Perintah untuk melancarkan operasi itu datang sebagai tanggapan atas permintaan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) untuk melindungi mereka dari serangan militer Ukraina yang telah berlangsung dengan intensitas yang bervariasi sejak 2014.

Pada 2014, DPR dan LPR memproklamasikan kemerdekaan menyusul kudeta yang didukung Barat di Kiev yang membawa otoritas yang berpikiran nasionalis ke tampuk kekuasaan.

Kedua republik Donbass mengatakan mereka khawatir hak-hak penduduk berbahasa Rusia di sana akan dilanggar oleh pemerintah baru.

Perang saudara berikutnya dihentikan dengan penandatanganan perjanjian Minsk kedua pada 2015, yang meletakkan kerangka kerja bagi Kiev untuk mengintegrasikan kembali DPR dan LPR kembali ke Ukraina.

Namun, selama 7 tahun berikutnya, dua pemerintahan Ukraina dianggap gagal memenuhi sebagian besar ketentuan perjanjian Minsk dan telah berulang kali berusaha membatalkannya.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2192 seconds (0.1#10.140)