Perang Rusia-Ukraina Masuk Babak Baru, Fase Paling Berbahaya

Senin, 21 Maret 2022 - 13:45 WIB
loading...
Perang Rusia-Ukraina Masuk Babak Baru, Fase Paling Berbahaya
Kota Mariupol, Ukraina, dibombardir Rusia. Pakar militer sebut perang Rusia-Ukraina telah memasuki babak baru yang kemungkinan fase paling berbahaya. Foto/REUTERS
A A A
KYIV - Penggunaan rudal jelajah dan rudal hipersonik menjadi tanda bahwa perang Rusia di Ukraina telah memasuki babak baru.

Seorang pakar militer yang juga pensiunan jenderal Australia menyebutnya fase paling berbahaya karena senjata pemusnah massal berpotensi digunakan.

"Doktrin Amerika Serikat (AS) mendefinisikan kulminasi sebagai titik di mana melanjutkan serangan tidak mungkin lagi dan pasukan harus mempertimbangkan untuk kembali ke postur defensif atau mencoba jeda operasional," kata pensiunan jenderal Australia, Mick Ryan.

"Ini bukan akhir dari perang, tetapi jeda...tanpa terobosan substantif dalam negosiasi damai, perang mungkin memasuki fase baru," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (21/3/2022).



Ryan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin terpaksa "mengatur ulang tujuannya" di Ukraina.

“Paling tidak, dia akan mengumpulkan lingkaran kecil penasihatnya untuk memastikan apa yang mungkin dicapai setelah jeda, dan sumber daya apa yang dibutuhkan,” katanya.

“‘Teori kemenangan’ baru ini dapat mencakup beberapa bentuk mobilisasi personel dan industri nasional. Mereka mungkin juga 'menutup' salah satu front mereka di timur atau selatan untuk memperkuat utara," paparnya.

“Ini akan memungkinkan mereka untuk memperbaiki sistem logistik taktis dan operasional mereka yang runtuh," lanjut Ryan.

Dia melanjutkan untuk menguraikan opsi yang tersedia bagi Putin, yang pertama adalah perang “gesekan dari jauh”, yang bertujuan untuk memaksa Ukraina melakukan ofensif.

“Rusia dapat memilih strategi gesekan. Meskipun ini secara luas menguntungkan Rusia, perlu dicatat bahwa Rusia berjuang sendirian dalam kerangka sanksi yang diperketat. AS dan negara-negara lain menuangkan senjata dan sumber daya ke Ukraina dan dapat melakukannya untuk waktu yang lama," kata Ryan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1553 seconds (0.1#10.140)