Rusia Ultimatum Mariupol Ukraina untuk Menyerah Hari Ini
loading...
A
A
A
MARIUPOL - Rusia memberikan ultimatum kepada Kota Mariupol di Ukraina untuk menyerah sampai pukul 05.00 dini hari, Senin (21/3/2022). Namun, pemerintah di Kyiv menolak ultimatum tersebut.
Dalam ultimatumnya, Rusia mengatakan akan mengizinkan koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk melarikan diri jika kota itu menyerah.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan menyerah "bukanlah pilihan". Dia tetap menuntut Rusia mengizinkan koridor kemanusiaan didirikan sehingga warga sipil dapat mengungsi.
The Financial Times telah menerbitkan laporan mengerikan yang menguraikan betapa mengerikannya kondisi di lapangan. Penduduk Mariupol yang kelaparan dilaporkan mulai membunuh anjing-anjing liar untuk dimakan.
“Anda mendengar kata-katanya tetapi tidak mungkin untuk benar-benar menerimanya, untuk percaya ini terjadi,” kata Dmytro, seorang warga yang berhasil keluar dari Mariupol tetapi telah mendengar cerita horor dari teman-temannya yang tertinggal.
"Ini adalah neraka di Bumi," katanya.
Dia mengatakan dirinya mengunjungi pasar pusat kota itu seminggu yang lalu setelah dihancurkan oleh artileri.
“Semuanya terbakar, ada mayat di mana-mana. Dan saya hanya berjalan-jalan, mengambil kubis di sini, wortel di sana, mengetahui itu berarti keluarga saya akan hidup satu atau dua hari lagi,” kenangnya.
"Anda menjadi benar-benar tidak peka."
Dalam ultimatumnya, Rusia mengatakan akan mengizinkan koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk melarikan diri jika kota itu menyerah.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan menyerah "bukanlah pilihan". Dia tetap menuntut Rusia mengizinkan koridor kemanusiaan didirikan sehingga warga sipil dapat mengungsi.
The Financial Times telah menerbitkan laporan mengerikan yang menguraikan betapa mengerikannya kondisi di lapangan. Penduduk Mariupol yang kelaparan dilaporkan mulai membunuh anjing-anjing liar untuk dimakan.
“Anda mendengar kata-katanya tetapi tidak mungkin untuk benar-benar menerimanya, untuk percaya ini terjadi,” kata Dmytro, seorang warga yang berhasil keluar dari Mariupol tetapi telah mendengar cerita horor dari teman-temannya yang tertinggal.
"Ini adalah neraka di Bumi," katanya.
Dia mengatakan dirinya mengunjungi pasar pusat kota itu seminggu yang lalu setelah dihancurkan oleh artileri.
“Semuanya terbakar, ada mayat di mana-mana. Dan saya hanya berjalan-jalan, mengambil kubis di sini, wortel di sana, mengetahui itu berarti keluarga saya akan hidup satu atau dua hari lagi,” kenangnya.
"Anda menjadi benar-benar tidak peka."