Kepala Roscosmos: AS Bisa Putus Hubungan Rusia dari Jaringan GPS

Minggu, 20 Maret 2022 - 00:17 WIB
loading...
Kepala Roscosmos: AS...
Peta navigasi GPS di Moskow ditampilkan di ponsel. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) dapat mencabut Rusia dari sistem navigasi satelit GPS sebagai bagian dari sanksi atas konflik Ukraina.

Peringatan itu diungkapkan kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos, Dmitry Rogozin.

“Tahukah Anda bahwa, sekarang, dalam kerangka sanksi, AS sedang mempertimbangkan kemungkinan memutuskan Rusia dari GPS? Apakah Anda tahu tentang ini? Anda tidak. Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa opsi seperti itu sedang dipertimbangkan,” ungkap Rogozin, dilansir RT.com pada Sabtu (19/3/2022).



Namun, dia mengatakan orang tidak boleh “terlalu gugup” jika Washington membuat langkah seperti itu, karena Rusia memiliki sistem penentuan posisi GLONASS sendiri, yang terhubung ke setiap smartphone dan tetap beroperasi.



Belum ada pejabat di Washington yang secara terbuka menyebutkan kemungkinan pemutusan hubungan Rusia dari GPS sebagai bagian dari pembatasan terhadap negara tersebut.



Tekanan sanksi terhadap Moskow oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE), dan sekutunya semakin diintensifkan setelah operasi militer di Ukraina.

Pembatasan baru yang drastis telah membuat Rusia dikeluarkan dari sistem pembayaran global SWIFT, sebagian besar cadangan devisanya dibekukan, dan banyak merek asing meninggalkan Rusia.

Moskow mengirim pasukannya ke negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan pengakuan Rusia pada republik Donbass yang memisahkan diri di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev bersikeras bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan. Ukraina membantah klaim bahwa pihaknya telah merencanakan untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Profil dan Biodata Ruben...
Profil dan Biodata Ruben Onsu, Presenter yang Putuskan Mualaf
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
1 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
2 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
3 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
4 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
5 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
6 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Bisa...
3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved