Mulai Gunakan Rudal Jelajah Gempur Ukraina, Berapa Banyak yang Dimiliki Rusia?
loading...
A
A
A
LVIV - Rusia mulai menggunakan rudal jelajah secara lebih luas di Ukraina saat invasi sudah berjalan pada minggu ketiga. Seberapa dahsyat kekuatan misil jelajah dan berapa banyak yang dimiliki militer Moskow?
Rudal-rudal jelajah menghantam Lviv pada Jumat pagi, menghancurkan sebuah pabrik dan merusak garasi bus.
Wali Kota Andriy Sadovyi mengatakan sebuah bangunan pabrik reparasi pesawat hancur, tetapi tidak ada korban jiwa.
Apa Itu Rudal Jelajah?
Rudal jelajah adalah peluru kendali yang membuatnya sangat presisi pada target dengan jarak serangan ratusan atau bahkan ribuan mil jauhnya.
Rudal jelajah modern dapat menavigasi sendiri dan mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan subsonik, supersonik, atau bahkan hipersonik.
Namun, sebagian besar perjalanan di bawah kecepatan suara pada 450-650mph, dan mereka juga terbang di ketinggian rendah.
Ini berarti senjata tersebut lebih lambat daripada rudal balistik, tetapi karena mereka lebih kecil dan terbang lebih dekat ke permukaan bumi. Senjata tersebut juga lebih sulit untuk dicegat dan lebih mudah dinavigasi.
Berapa Banyak yang Dimiliki Rusia?
Rusia mulai mengembangkan rudal jelajah serangan darat pada 1950-an, tetapi baru mulai menggunakannya dengan sungguh-sungguh selama perang saudara Suriah, yang dimulai pada 2011.
Dr Sidharth Kaushal, seorang peneliti untuk kekuatan laut dan pertahanan rudal di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan tidak jelas berapa banyak rudal jelajah yang dimiliki Rusia saat ini. Satu laporan menyatakan sekitar 120 unit diproduksi pada 2018.
“Saya berekspektasi persenjataan rudal jelajah menjadi besar tetapi tidak terbatas,” katanya, seperti dikutip media Inggris, inews.co.uk, Sabtu (19/3/2022). "Mereka harus berhati-hati dengan apa yang mereka pukul."
Rusia diketahui memiliki rudal jelajah Kh-55SM, yang dapat menempuh jarak 3.000 km dengan kecepatan subsonik dan mencapai target dengan akurasi 15 meter menggunakan sistem navigasi inersia.
Khusus untuk Angkatan Laut Rusia adalah rudal jelajah serangan darat 3M14 Kalibr subsonik yang ditembakkan dari dari kapal perang dan kapal selam.
Senjata itu juga bisa ditembakkan dengan sejumlah pesawat tempur dan pesawat pengebom seperti Tu-95, Tu-22M, dan Tu-160, serta Su-34 dan Su-24M.
Rusia dituduh menggunakan rudal jelajah untuk menyerang target pemerintah dan sipil di Ukraina, termasuk gedung pemerintah dan sekolah yang dihancurkan di Kharkiv.
Seberapa Besar Militer Rusia?
Rusia memiliki sekitar 900.000 personel militer aktif, sekitar 200.000 di antaranya ditempatkan di perbatasan Ukraina sebelum invasi.
Angkatan Laut Rusia mengoperasikan 74 kapal perang dan 51 kapal selam, sementara Angkatan Darat memiliki lebih dari 13.300 tank, hampir 20.000 kendaraan tempur lapis baja, dan hampir 6.000 artileri.
Angkatan Udara memiliki sekitar 1.300 pesawat dan 500 helikopter.
Rusia juga memiliki banyak persenjataan jarak jauh, termasuk lebih dari 500 peluncur rudal balistik darat.
Presiden Vladimir Putin telah mengeklaim bahwa Rusia memiliki rudal hipersonik yang bergerak lebih cepat dari Mach 5 atau 3.836 mph.
Ini berarti senjata hipersonik mereka bergerak dengan kecepatan sekitar satu mil per detik, atau lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Saat ini tidak ada cara untuk menghentikan atau mencegatnya.
Beberapa dapat melakukan perjalanan lebih cepat. Rudal balistik yang diluncurkan dari udara, misalnya Kh-47M2 Kinzhal, diduga dapat mencapai Mach 10, setara dengan lebih dari 7.600 mph.
Seberapa Besar Militer Ukraina?
Pasukan Rusia secara signifikan lebih besar dari Ukraina. Ukraina hanya memiliki 200.000 personel militer, seperlima dari jumlah pasukan Rusia.
Ukraina tidak memiliki kapal selam dan hanya memiliki dua kapal perang, yang berarti Rusia jauh melebihi kekuatannya di laut.
Di darat, tentara Ukraina memiliki lebih dari 2.100 tank, 2.870 kendaraan tempur lapis baja, dan 2.000 artileri.
Angkatan Udara memiliki sekitar 150 pesawat dan 40 helikopter, kira-kira sepersepuluh lebih kecil dari kepemilikan Rusia.
Anggaran pertahanan Ukraina mencapai sekitar USD11,8 miliar, dibandingkan dengan anggaran pertahanan Rusia USD154 miliar, menunjukkan jurang pemisah dalam kemampuan militer kedua negara.
Rudal-rudal jelajah menghantam Lviv pada Jumat pagi, menghancurkan sebuah pabrik dan merusak garasi bus.
Wali Kota Andriy Sadovyi mengatakan sebuah bangunan pabrik reparasi pesawat hancur, tetapi tidak ada korban jiwa.
Apa Itu Rudal Jelajah?
Rudal jelajah adalah peluru kendali yang membuatnya sangat presisi pada target dengan jarak serangan ratusan atau bahkan ribuan mil jauhnya.
Rudal jelajah modern dapat menavigasi sendiri dan mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan subsonik, supersonik, atau bahkan hipersonik.
Namun, sebagian besar perjalanan di bawah kecepatan suara pada 450-650mph, dan mereka juga terbang di ketinggian rendah.
Ini berarti senjata tersebut lebih lambat daripada rudal balistik, tetapi karena mereka lebih kecil dan terbang lebih dekat ke permukaan bumi. Senjata tersebut juga lebih sulit untuk dicegat dan lebih mudah dinavigasi.
Berapa Banyak yang Dimiliki Rusia?
Rusia mulai mengembangkan rudal jelajah serangan darat pada 1950-an, tetapi baru mulai menggunakannya dengan sungguh-sungguh selama perang saudara Suriah, yang dimulai pada 2011.
Dr Sidharth Kaushal, seorang peneliti untuk kekuatan laut dan pertahanan rudal di Royal United Services Institute (RUSI), mengatakan tidak jelas berapa banyak rudal jelajah yang dimiliki Rusia saat ini. Satu laporan menyatakan sekitar 120 unit diproduksi pada 2018.
“Saya berekspektasi persenjataan rudal jelajah menjadi besar tetapi tidak terbatas,” katanya, seperti dikutip media Inggris, inews.co.uk, Sabtu (19/3/2022). "Mereka harus berhati-hati dengan apa yang mereka pukul."
Rusia diketahui memiliki rudal jelajah Kh-55SM, yang dapat menempuh jarak 3.000 km dengan kecepatan subsonik dan mencapai target dengan akurasi 15 meter menggunakan sistem navigasi inersia.
Khusus untuk Angkatan Laut Rusia adalah rudal jelajah serangan darat 3M14 Kalibr subsonik yang ditembakkan dari dari kapal perang dan kapal selam.
Senjata itu juga bisa ditembakkan dengan sejumlah pesawat tempur dan pesawat pengebom seperti Tu-95, Tu-22M, dan Tu-160, serta Su-34 dan Su-24M.
Rusia dituduh menggunakan rudal jelajah untuk menyerang target pemerintah dan sipil di Ukraina, termasuk gedung pemerintah dan sekolah yang dihancurkan di Kharkiv.
Seberapa Besar Militer Rusia?
Rusia memiliki sekitar 900.000 personel militer aktif, sekitar 200.000 di antaranya ditempatkan di perbatasan Ukraina sebelum invasi.
Angkatan Laut Rusia mengoperasikan 74 kapal perang dan 51 kapal selam, sementara Angkatan Darat memiliki lebih dari 13.300 tank, hampir 20.000 kendaraan tempur lapis baja, dan hampir 6.000 artileri.
Angkatan Udara memiliki sekitar 1.300 pesawat dan 500 helikopter.
Rusia juga memiliki banyak persenjataan jarak jauh, termasuk lebih dari 500 peluncur rudal balistik darat.
Presiden Vladimir Putin telah mengeklaim bahwa Rusia memiliki rudal hipersonik yang bergerak lebih cepat dari Mach 5 atau 3.836 mph.
Ini berarti senjata hipersonik mereka bergerak dengan kecepatan sekitar satu mil per detik, atau lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Saat ini tidak ada cara untuk menghentikan atau mencegatnya.
Beberapa dapat melakukan perjalanan lebih cepat. Rudal balistik yang diluncurkan dari udara, misalnya Kh-47M2 Kinzhal, diduga dapat mencapai Mach 10, setara dengan lebih dari 7.600 mph.
Seberapa Besar Militer Ukraina?
Pasukan Rusia secara signifikan lebih besar dari Ukraina. Ukraina hanya memiliki 200.000 personel militer, seperlima dari jumlah pasukan Rusia.
Ukraina tidak memiliki kapal selam dan hanya memiliki dua kapal perang, yang berarti Rusia jauh melebihi kekuatannya di laut.
Di darat, tentara Ukraina memiliki lebih dari 2.100 tank, 2.870 kendaraan tempur lapis baja, dan 2.000 artileri.
Angkatan Udara memiliki sekitar 150 pesawat dan 40 helikopter, kira-kira sepersepuluh lebih kecil dari kepemilikan Rusia.
Anggaran pertahanan Ukraina mencapai sekitar USD11,8 miliar, dibandingkan dengan anggaran pertahanan Rusia USD154 miliar, menunjukkan jurang pemisah dalam kemampuan militer kedua negara.
(min)