Soal Pertemuan Langsung Zelensky dan Putin, Ini Kata Kremlin

Jum'at, 18 Maret 2022 - 23:03 WIB
loading...
Soal Pertemuan Langsung...
Kremlin menyebut pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bergantung pada modalitas dokumen yang akan mereka tandatangani. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Pertemuan langsung antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Ukraina , Volodymyr Zelensky , bergantung pada “modalitas” dokumen yang akan mereka tandatangani. Hal itu dikatakan seorang pejabat Kremlin menanggapi kemungkinan terjadinya pertemuan antara dua kepala negara.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang apakah dokumen penyelesaian konflik di Ukraina mengharuskan kedua presiden menandatanganinya secara langsung atau tidak, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu tergantung pada modalitas dokumen yang belum disepakati, seperti dilansir kantor berita Rusia TASS.

Peskov juga mencatat bahwa pihak Rusia siap untuk bekerja lebih cepat daripada saat ini, tetapi “sayangnya” pihak Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda akan mempercepat prosesnya.



"Terlepas dari fakta-fakta ini, alur kerja sedang berlangsung," juru bicara Kremlin itu mengkonfirmasi seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (18/3/2022).

Ajudan presiden Ukraina, Mikhail Podolyak, pada Kamis kemarin mengatakan bahwa Zelensky dapat bertemu Putin “dalam beberapa minggu mendatang,” tetapi hanya dengan syarat bahwa perjanjian damai antara Moskow dan Kiev sudah siap.

Delegasi Rusia dan Ukraina telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan damai di Belarusia sejak awal permusuhan yang sedang berlangsung akhir Februari, yang dilanjutkan dalam format konferensi video harian. Negosiasi telah menyebabkan Kiev dan Moskow menemukan titik temu dalam mengorganisir koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari zona perang.



"Kemajuan yang signifikan" dalam pembicaraan damai dilaporkan oleh Financial Times pada hari Rabu, dengan surat kabar tersebut mengklaim kedua belah pihak sedang mendiskusikan rancangan rencana 15 poin.

Namun itu dibantah oleh Moskow dengan menyebutnya sebagai laporan palsu, yang berjanji untuk memperbarui publik jika ada terobosan aktual dalam negosiasi tercapai. Kiev juga menolak laporan tersebut, dengan Podolyak mengklaim rencana 15 poin mencerminkan tuntutan Moskow dan tidak lebih.

Moskow menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan berakhir dengan pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.



Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS, sementara Kiev bersikeras bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah asumsi bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua wilayah yang memisahkan diri dengan paksa.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)