3 Negara yang Menjadi Tempat Pengungsian Warga Ukraina
loading...
A
A
A
Pemerintah Hungaria, yang sebelumnya mengkritik keras imigrasi dan menolak para pengungsi dari daerah konflik lainnya, seperti Irak dan Suriah, mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memberi bantuan kepada seluruh warga negara Ukraina dan warga negara dari negara ketiga yang dapat membuktikan status kependudukannya di Ukraina sebelum perang meletus.
3. Rumania
Pengungsi Ukraina telah membanjiri Rumania setelah Rusia mulai menginvasi Ukraina. Pemerintah setempat mengatakan lebih dari 227.000 orang Ukraina telah menyeberang ke Rumania. Penampungan ini sebagian besar dipenuhi wanita dan anak-anak, karena pria tinggal di Ukraina untuk berperang.
Para pengungsi menempati Mandachi Hotel And Spa di Suceava. Lebih dari 2.000 orang dan 100 hewan peliharaan berlindung di dalam bekas ballroom seluas 850 meter persegi.
Pengungsi tidur di kasur bernomor sampai mereka menemukan transportasi ke negara-negara Eropa lainnya. Eksodus pengungsi ini jadi terbesar abad ini, dengan lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina hanya dalam 10 hari.
Selain warga Ukraina pengungsi ada juga dari Nigeria, Maroko, Italia, China, dan Iran. Sekitar 300 relawan, penerjemah, dan pekerja sosial bergiliran membantu di tempat ini.
3. Rumania
Pengungsi Ukraina telah membanjiri Rumania setelah Rusia mulai menginvasi Ukraina. Pemerintah setempat mengatakan lebih dari 227.000 orang Ukraina telah menyeberang ke Rumania. Penampungan ini sebagian besar dipenuhi wanita dan anak-anak, karena pria tinggal di Ukraina untuk berperang.
Para pengungsi menempati Mandachi Hotel And Spa di Suceava. Lebih dari 2.000 orang dan 100 hewan peliharaan berlindung di dalam bekas ballroom seluas 850 meter persegi.
Pengungsi tidur di kasur bernomor sampai mereka menemukan transportasi ke negara-negara Eropa lainnya. Eksodus pengungsi ini jadi terbesar abad ini, dengan lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina hanya dalam 10 hari.
Selain warga Ukraina pengungsi ada juga dari Nigeria, Maroko, Italia, China, dan Iran. Sekitar 300 relawan, penerjemah, dan pekerja sosial bergiliran membantu di tempat ini.
(ian)