Rusia Janjikan Lebih Banyak Dokumen tentang Biolab AS di Ukraina

Kamis, 17 Maret 2022 - 19:35 WIB
loading...
Rusia Janjikan Lebih Banyak Dokumen tentang Biolab AS di Ukraina
Rusia janjikan lebih banyak dokumen tentang biolab AS di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya akan segera merilis dokumen tambahan yang berkaitan dengan pengoperasian biolab yang didanai Pentagon di Ukraina . Moskow percaya mereka telah terlibat dalam penelitian senjata biologis .

"Spesialis militer Rusia dalam senjata pemusnah massal sedang menganalisis dokumen yang diperoleh dari anggota staf laboratorium Ukraina," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam briefing harian seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (17/3/2022).

Dia mengklaim mereka merinci implementasi oleh Amerika Serikat (AS) di Ukraina dari sebuah proyek rahasia untuk mempelajari cara manusia dapat terinfeksi dari kelelawar, yang dilakukan di Kharkov.



Pejabat itu mengatakan Institut Kedokteran Hewan Eksperimental dan Klinis yang sama di kota Ukraina bekerja selama bertahun-tahun untuk mempelajari kondisi burung liar yang membawa flu dapat menyebabkan epidemi pada manusia dan untuk menilai kerusakan yang akan terjadi.

Konashenkov tidak menjelaskan mengapa penelitian semacam itu harus dianggap bersifat militer, sebagaimana dinilai oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia itu lebih lanjut mengatakan lebih banyak dokumen Ukraina akan segera dirilis pada transfer sampel manusia dari Ukraina ke Inggris dan negara-negara Eropa lainnya.



"Materi tersebut akan disertai dengan penilaian militer Rusia atas pekerjaan yang mereka detailkan," ujarnya.

Pentagon mensponsori lusinan laboratorium di seluruh dunia di bawah Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA). Pekerjaan yang mereka lakukan, menurut klaim pemerintah AS, tidak berbahaya dan dimaksudkan untuk memantau munculnya infeksi baru yang berbahaya. Negara-negara seperti Rusia dan China percaya bahwa mereka mungkin lebih jahat di alam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)