Gempa Bumi Guncang Jepang, KBRI Tokyo: Tak Ada WNI Jadi Korban
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang mengatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban gempa bumi dahsyat yang mengguncang negara itu pada Rabu (16/3/2022) malam kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Jepang pada Rabu pukul 23.36 waktu setempat. Gempa berpusat di pesisir Prefektur Fukushima dengan kedalaman sekitar 60 km.
Hingga Kamis (17/3/2022) pukul 05.30 waktu setempat, berdasarkan pemantauan NHK di seluruh wilayah terdampak, terdapat 2 korban jiwa dan 92 korban luka.
"KBRI telah melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat di wilayah terdampak dan belum terdapat adanya WNI yang terluka atau terdampak gempa. Hanya beberapa yang terdampak pemadaman listrik," dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan data KBRI Tokyo , total jumlah WNI di Jepang sekitar 67 ribu WNI. Sedangkan jumlah WNI yang tercatat bertempat tinggal di sekitar episentrum gempa (pantai Barat Jepang) adalah 984 WNI di Miyagi, dan 540 WNI di Fukushima.
Gempa yang terjadi pada Rabu malam itu sendiri telah memicu peringatan dini tsunami di wilayah Fukushima dan Miyagi, namun telah dicabut pada 17 Maret pukul 5 pagi.
Gempa bumi juga menyebabkan kereta Shinkansen keluar jalur di antara stasiun Fukushima dan Shiroishizao, namun seluruh 96 penumpang dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak terdapat laporan luka.
Perusahaan pengelola PLTN Fukushima, TEPCO, telah menyatakan kondisi PLTN aman dan tidak terdapat perubahan tingkat radiasi.
Gempa juga menyebabkan sejumlah wilayah mengalami mati listrik, kebocoran air dan penghentian sementara jalur kereta, namun tidak terdapat kerusakan bangunan yang parah.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang Jepang pada Rabu pukul 23.36 waktu setempat. Gempa berpusat di pesisir Prefektur Fukushima dengan kedalaman sekitar 60 km.
Hingga Kamis (17/3/2022) pukul 05.30 waktu setempat, berdasarkan pemantauan NHK di seluruh wilayah terdampak, terdapat 2 korban jiwa dan 92 korban luka.
"KBRI telah melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat di wilayah terdampak dan belum terdapat adanya WNI yang terluka atau terdampak gempa. Hanya beberapa yang terdampak pemadaman listrik," dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan data KBRI Tokyo , total jumlah WNI di Jepang sekitar 67 ribu WNI. Sedangkan jumlah WNI yang tercatat bertempat tinggal di sekitar episentrum gempa (pantai Barat Jepang) adalah 984 WNI di Miyagi, dan 540 WNI di Fukushima.
Gempa yang terjadi pada Rabu malam itu sendiri telah memicu peringatan dini tsunami di wilayah Fukushima dan Miyagi, namun telah dicabut pada 17 Maret pukul 5 pagi.
Gempa bumi juga menyebabkan kereta Shinkansen keluar jalur di antara stasiun Fukushima dan Shiroishizao, namun seluruh 96 penumpang dinyatakan dalam kondisi baik dan tidak terdapat laporan luka.
Perusahaan pengelola PLTN Fukushima, TEPCO, telah menyatakan kondisi PLTN aman dan tidak terdapat perubahan tingkat radiasi.
Gempa juga menyebabkan sejumlah wilayah mengalami mati listrik, kebocoran air dan penghentian sementara jalur kereta, namun tidak terdapat kerusakan bangunan yang parah.
(ian)