Terungkap, Rusia Gunakan Drone Israel untuk Lawan UAV Turki Andalan Ukraina
loading...
A
A
A
Namun, ketika hubungan antara Barat dan Rusia memburuk, Israel menyerah pada tekanan AS pada 2016 dan menghentikan pengiriman komponen ke Rusia.
Keputusan Israel mendorong Kementerian Pertahanan Rusia untuk meluncurkan program pribumisasi Forpost. Pengembangan varian serangan drone diberi prioritas.
Forpost sebelumnya telah digunakan untuk pengawasan, pengintaian, akuisisi dan penunjukan target, penyesuaian tembakan artileri, penilaian kerusakan, dan pengawasan misi.
Ketua UZGA memberi tahu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Januari 2017 bahwa versi asli dan yang di-upgrade dari Forpost akan tersedia untuk pengiriman pada 2019.
Pada Agustus 2019, Kementerian Pertahanan merilis video UAV yang dikenal sebagai Forpost-R. Rusia lebih lanjut mengeklaim bahwa fase pengujian Forpost-R telah berakhir dan bahwa UAV akan mulai beroperasi pada tahun 2020.
Kementerian Pertahanan mengeklaim UAV baru dilengkapi dengan mesin piston APD-85 buatan Rusia, elektro-optik, elektronik, sistem datalink, dan bekerja pada perangkat lunak lokal.
Forpost-R juga memiliki badan pesawat yang diperkuat untuk menambah daya tahan.
UAV ini memiliki daya tahan maksimum 18 jam, berat lepas landas 500 kg, ketinggian layanan terbang sekitar 20.000 kaki, dan jangkauan maksimum sekitar 400 kilometer.
Kementerian Pertahanan dan UZGA menandatangani kesepakatan pada Februari 2020 untuk 10 drone Forpost-R baru. Forpost-R dipamerkan di pameran pertahanan Army-2021 di Kubinka, Rusia, pada Agustus 2021. Ia dilengkapi dengan dua rudal anti-tank (ATGM) dari sistem Kornet 9K135.
Selama latihan perang Zapad-2021 pada bulan September, sebuah Forpost-R yang dilengkapi dengan dua bom berpemandu keluarga KAB-20, satu di bawah setiap sayap, terlihat beraksi. Forpost-R yang ditampilkan dalam video Kementerian Pertahanan terlihat dilengkapi dengan keluarga bom yang sama.
Keputusan Israel mendorong Kementerian Pertahanan Rusia untuk meluncurkan program pribumisasi Forpost. Pengembangan varian serangan drone diberi prioritas.
Forpost sebelumnya telah digunakan untuk pengawasan, pengintaian, akuisisi dan penunjukan target, penyesuaian tembakan artileri, penilaian kerusakan, dan pengawasan misi.
Ketua UZGA memberi tahu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Januari 2017 bahwa versi asli dan yang di-upgrade dari Forpost akan tersedia untuk pengiriman pada 2019.
Pada Agustus 2019, Kementerian Pertahanan merilis video UAV yang dikenal sebagai Forpost-R. Rusia lebih lanjut mengeklaim bahwa fase pengujian Forpost-R telah berakhir dan bahwa UAV akan mulai beroperasi pada tahun 2020.
Kementerian Pertahanan mengeklaim UAV baru dilengkapi dengan mesin piston APD-85 buatan Rusia, elektro-optik, elektronik, sistem datalink, dan bekerja pada perangkat lunak lokal.
Forpost-R juga memiliki badan pesawat yang diperkuat untuk menambah daya tahan.
UAV ini memiliki daya tahan maksimum 18 jam, berat lepas landas 500 kg, ketinggian layanan terbang sekitar 20.000 kaki, dan jangkauan maksimum sekitar 400 kilometer.
Kementerian Pertahanan dan UZGA menandatangani kesepakatan pada Februari 2020 untuk 10 drone Forpost-R baru. Forpost-R dipamerkan di pameran pertahanan Army-2021 di Kubinka, Rusia, pada Agustus 2021. Ia dilengkapi dengan dua rudal anti-tank (ATGM) dari sistem Kornet 9K135.
Selama latihan perang Zapad-2021 pada bulan September, sebuah Forpost-R yang dilengkapi dengan dua bom berpemandu keluarga KAB-20, satu di bawah setiap sayap, terlihat beraksi. Forpost-R yang ditampilkan dalam video Kementerian Pertahanan terlihat dilengkapi dengan keluarga bom yang sama.