Frustrasi, Zelensky: Ukraina Harus Terima Kenyataan Tak Bisa Gabung NATO
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Volodymyr Zelensky meluapkan frustrasinya tentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO berakhir sia-sia. Dia mengatakan negaranya harus menerima kenyataantidak bisa bergabung dengan aliansi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut.
Itu disampaikannya kepada perwakilan Pasukan Ekspedisi Gabungan (JEF) yang dipimpin Inggris melalui pesan video pada Selasa (15/3/2022) ketika invasi Rusia ke Ukraina sudah mendekati minggu keempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutip keinginan Kiev untuk bergabung dengan NATO sebagai alasan untuk meluncurkan serangan yang saat ini sedang berlangsung.
Dalam pesan videonya, Zelensky meningkatkan kritiknya terhadap NATO dengan mempertanyakan komitmen aliansi terhadap klausul pertahanan kolektif Pasal 5. Hal itu disampaikan setelah NATO menolak mengirim pasukannya untuk membela Ukraina melawan pasukan Rusia.
"Pasal 5 tidak pernah terlihat selemah seperti sekarang ini,” katanya. Menurutnya, agresi Rusia telah “menghipnotis” NATO.
Zelensky berekspektasi bahwa NATO akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap salah satu anggotanya yang diserang oleh Rusia.
Sebelumnya, NATO menepis ekspektasi tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pekan lalu bahwa AS memiliki komitmen "suci" terhadap Pasal 5 jaminan pertahanan timbal balik antara negara-negara anggota aliansi.
Juga dalam video itu, Zelensky mengatakan Ukraina harus menerima bahwa tidak ada pintu yang terbuka bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
"Kami mendengar selama bertahun-tahun tentang pintu yang terbuka [dari NATO]... kami telah mendengar bahwa kami tidak akan dapat bergabung," ujarnya, seperti dikutip dari The Independent, Rabu (16/3/2022) .
Itu disampaikannya kepada perwakilan Pasukan Ekspedisi Gabungan (JEF) yang dipimpin Inggris melalui pesan video pada Selasa (15/3/2022) ketika invasi Rusia ke Ukraina sudah mendekati minggu keempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutip keinginan Kiev untuk bergabung dengan NATO sebagai alasan untuk meluncurkan serangan yang saat ini sedang berlangsung.
Dalam pesan videonya, Zelensky meningkatkan kritiknya terhadap NATO dengan mempertanyakan komitmen aliansi terhadap klausul pertahanan kolektif Pasal 5. Hal itu disampaikan setelah NATO menolak mengirim pasukannya untuk membela Ukraina melawan pasukan Rusia.
"Pasal 5 tidak pernah terlihat selemah seperti sekarang ini,” katanya. Menurutnya, agresi Rusia telah “menghipnotis” NATO.
Zelensky berekspektasi bahwa NATO akan bereaksi dengan cara yang sama terhadap salah satu anggotanya yang diserang oleh Rusia.
Sebelumnya, NATO menepis ekspektasi tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pekan lalu bahwa AS memiliki komitmen "suci" terhadap Pasal 5 jaminan pertahanan timbal balik antara negara-negara anggota aliansi.
Juga dalam video itu, Zelensky mengatakan Ukraina harus menerima bahwa tidak ada pintu yang terbuka bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
"Kami mendengar selama bertahun-tahun tentang pintu yang terbuka [dari NATO]... kami telah mendengar bahwa kami tidak akan dapat bergabung," ujarnya, seperti dikutip dari The Independent, Rabu (16/3/2022) .