Saksi Mata Ungkap Kekejaman Resimen Azov: Warga yang Kabur Dieksekusi di Depan Massa

Selasa, 15 Maret 2022 - 19:26 WIB
loading...
A A A
Pada 24 Februari, Moskow memulai operasi militer untuk mendemiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina setelah berminggu-minggu peningkatan penembakan, sabotase, dan serangan penembak jitu oleh pasukan Ukraina terhadap republik Donbass, yang penduduknya sebagian besar berbahasa Rusia telah menjadi sasaran penyiksaan, genosida selama delapan tahun.



Didirikan pada musim semi tahun 2014 sebagai tanggapan atas kudeta yang didukung Barat di Kiev, Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk (LPR, DPR) menolak untuk menerima penggulingan pemerintah negara yang sah dan penggantiannya oleh kekuatan ultranasionalis dan pro-barat.

Rusia secara resmi mengakui DPR dan LPR menjelang operasi militer khusus, yang dimulai sebagai tanggapan atas permintaan bantuan resmi dari otoritas republik Donbass.

Pemerintah Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa tujuan dari operasi saat ini adalah untuk menetralisir kapasitas militer Ukraina dan tidak membahayakan penduduk sipil negara tersebut.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)