Jenderal Rusia: Ukraina Bikin Senjata Biologis Didanai AS

Selasa, 08 Maret 2022 - 09:08 WIB
loading...
Jenderal Rusia: Ukraina...
Militer Rusia klaim bahwa Rusia mengembangkan senjata biologis yang didanai AS. Foto/The Telegraph/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Militer Rusia mengeklaim bahwa Ukraina mengerjakan program senjata biologis di sejumlah laboratoriumnya yang didanai Amerika Serikat (AS). Menurut Moskow, beberapa laboratorium itu telah dihancurkan pihak berwenang Kiev.

Komandan pasukan pertahanan radiologi, kimia dan biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov, mengatakan sebanyak 30 laboratorium biologi telah didirikan di Ukraina yang secara aktif bekerja sama dengan militer AS.

Daftar mitra laboratorium ini termasuk Defense Threat Reduction Agency (DTRA) Pentagon dan Walter Reed Army Institute of Research (WRAIR)–fasilitas penelitian biomedis terbesar yang dikelola oleh militer AS.

Menurut militer Rusia, banyak dari laboratorium ini telah aktif sejak kudeta tahun 2014 di Ukraina dan kemunculannya di negara itu bertepatan dengan lonjakan penyakit menular di wilayah tersebut, termasuk campak Jerman, difteri, dan TBC.



Jenderal Kirillov mengatakan setelah Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, laboratorium-laboratorium itu dengan tergesa-gesa menghancurkan bahan-bahan yang telah mereka kerjakan, termasuk agen bakteri dan virus yang sangat patogen.

Dia menambahkan bahwa Moskow telah memperoleh dokumen yang berkaitan dengan proses itu.

Analisis dokumen menunjukkan bahwa laboratorium telah bekerja dengan infeksi berbahaya seperti antraks dan wabah.

“Berbagai macam dan jumlah agen biologis yang berlebihan menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan di laboratorium ini telah menjadi bagian dari beberapa program biologi militer,” kata sang jenderal, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (8/3/2022).

Dia menambahkan bahwa hanya satu laboratorium semacam itu di kota Lvov, Ukraina barat, yang telah menghancurkan bahan sebanyak mungkin, seperti 320 kontainer dengan patogen yang menyebabkan wabah, demam rawa dan demam Malta.

“Jika koleksi ini jatuh ke tangan para ahli Rusia, kemungkinan besar mereka akan membuktikan Ukraina dan AS telah melanggar Konvensi Senjata Biologis,” kata Kirillov.

"Ini adalah satu-satunya alasan yang dapat menjelaskan tindakan tergesa-gesa dari penghancuran bahan-bahan itu."

Sang jenderal juga telah menyatakan keprihatinannya bahwa semua bahan biologis yang dibutuhkan untuk melanjutkan program biologi militer yang diduga telah diangkut ke AS.

Kiev telah membantah mengembangkan senjata biologis, dan Washington belum mengomentari pernyataan militer Rusia sejauh ini.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jajaki Perundingan Perdamaian...
Jajaki Perundingan Perdamaian Abadi, AS dan Ukraina Konsolidasi di Riyadh
Utusan Khusus Trump:...
Utusan Khusus Trump: Saya Tak Menganggap Putin Orang Jahat, Dia Sangat Pintar
PM Negara NATO Mencela...
PM Negara NATO Mencela Uni Eropa yang Ingin Perang saat AS Coba Damaikan Rusia-Ukraina
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
PM Negara NATO: Merampas...
PM Negara NATO: Merampas Aset Rusia yang Dibekukan Adalah Tindakan Perang
Rekomendasi
Ariel NOAH Tak Mampu...
Ariel NOAH Tak Mampu Lakukan Direct License, Akui Butuh LMK untuk Urus Royalti
MNC Vision dan MNC Peduli...
MNC Vision dan MNC Peduli Salurkan Bantuan untuk Rumah Singgah Pasien di Jakpus
H-7 Lebaran 2025, Gerbang...
H-7 Lebaran 2025, Gerbang Exit Tol Cileunyi Mulai Dipadati Kendaraan Pemudik
Berita Terkini
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
16 menit yang lalu
Ekrem Imamoglu Resmi...
Ekrem Imamoglu Resmi Dipilih Jadi Capres dari Kubu Oposisi Turki
1 jam yang lalu
5 Hewan Liar yang Pernah...
5 Hewan Liar yang Pernah Serang Tentara Israel, Dianggap Lebih Berani dari Pemimpin Negara Muslim Tetangga Palestina
2 jam yang lalu
Jajaki Perundingan Perdamaian...
Jajaki Perundingan Perdamaian Abadi, AS dan Ukraina Konsolidasi di Riyadh
3 jam yang lalu
Jaksa Agung AS Sebut...
Jaksa Agung AS Sebut Demonstran Pro-Palestina sebagai Teroris
4 jam yang lalu
Dubes Muslim Afrika...
Dubes Muslim Afrika Selatan yang Berani Melawan Israel dan Diusir Trump Disambut seperti Pahlawan
5 jam yang lalu
Infografis
Pewaris Kerajaan Inggris...
Pewaris Kerajaan Inggris Pangeran William Jadi Target Drone Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved