AS Cs Disebut Munafik, Beri Sanksi untuk Rusia Tetapi Israel Tidak

Selasa, 08 Maret 2022 - 23:23 WIB
loading...
AS Cs Disebut Munafik, Beri Sanksi untuk Rusia Tetapi Israel Tidak
AS dan sekutunya disebut munafik karena menjatuhkan sanksi kepada Rusia tetapi tidak kepada Israel. Foto/Daily Sabah
A A A
KIEV - Amerika Serikat (AS) dan sekutunya disebut telah menerapkan standar ganda karena mendukung sanksi dan investigasi kejahatan perang internasional terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina namun memblokir hal serupa atas tindakan militer Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Namun kelompok-kelompok pro-Israel di AS menolak tuduhan itu dengan menuduh para kritikus telah membuat persamaan yang salah dengan mengeksploitasi penderitaan Ukraina.

Bulan lalu, Amnesty International menyerukan PBB untuk menjatuhkan sanksi yang ditargetkan terhadap Israel setelah bergabung dengan kelompok hak asasi manusia lainnya dalam menuduhnya melanggar hukum internasional dengan mempraktikkan apartheid dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam "dominasi" Palestina.



Pejabat Palestina dan pelapor khusus PBB di wilayah pendudukan juga telah mendesak sanksi atas perampasan tanah Israel di Tepi Barat, blokade Gaza dan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil Palestina.

Sementara mendesak untuk tindakan terhadap Rusia, bagaimanapun, AS dan sekutunya telah menolak tindakan serupa terhadap Israel.

Pada hari Selasa pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan kepada dewan hak asasi manusia PBB bahwa mereka harus mengirim "pesan tegas" kepada Vladimir Putin untuk menghentikan invasi yang telah menghancurkan sekolah, rumah sakit dan bangunan tempat tinggal, serta menewaskan ratusan warga sipil.

“Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang dibuat untuk dihentikan oleh dewan ini. Jika kita tidak bisa bersatu sekarang, kapan kita akan bersatu?” katanya saat itu.

Dalam pidato yang sama, Blinken menyebut penyelidikan dewan hak asasi manusia PBB yang sedang berlangsung atas tindakan Israel di wilayah pendudukan adalah "noda pada kredibilitas dewan" dan menyerukan agar mereka dihentikan. Penyelidikan telah menemukan Israel bertanggung jawab atas “pelanggaran hak untuk hidup” yang terus-menerus dan kejahatan lainnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2028 seconds (0.1#10.140)