China: Standar Ganda, Menyamakan Taiwan dengan Krisis Ukraina

Selasa, 08 Maret 2022 - 00:15 WIB
loading...
China: Standar Ganda, Menyamakan Taiwan dengan Krisis Ukraina
China: Standar Ganda, Menyamakan Taiwan dengan Krisis Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
BEIJING - Sebuah "standar ganda" untuk berusaha menyamakan masalah Taiwan dan Ukraina . Sebab, pulau itu selalu menjadi bagian dari China dan itu sepenuhnya masalah domestik, kata Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, Senin (7/3/2022).

Baik pemerintah China dan Taiwan sepakat bahwa situasi Taiwan dan Ukraina berbeda, tetapi untuk alasan yang berbeda. China mengatakan Taiwan tidak pernah menjadi negara merdeka, sementara Taiwan mengatakan tidak pantas untuk membuat hubungan dan tidak seperti Ukraina dan Rusia, Taiwan tidak berbagi perbatasan darat dengan China.



Wang Yi mengatakan bahwa masalah Taiwan dan Ukraina "sama sekali tidak sebanding". Sebab, Taiwan adalah masalah domestik bagi China, sementara Ukraina adalah sengketa antara dua negara.

"Kami telah melihat bahwa beberapa orang menekankan prinsip kedaulatan pada masalah Ukraina, tetapi terus merusak kedaulatan dan integritas teritorial China dalam masalah Taiwan. Ini adalah standar ganda yang telanjang," kata Wang Yi, mengacu pada Amerika Serikat (AS).

Wang Yi, berbicara pada konferensi pers tahunannya di sela-sela pertemuan parlemen tahunan China, mengatakan bahwa ketegangan adalah kesalahan Taiwan atas penolakan pemerintah untuk menerima bahwa mereka adalah bagian dari China, yang akan "merusak masa depan Taiwan".



Dia berharap masa depan Taiwan terletak pada pengembangan hubungan damai di selat yang memisahkan mereka. “Pada akhirnya, Taiwan akan kembali ke pelukan ibu pertiwi,” katanya, seperti dikutip dari Reuters.

Selama ini, Washington adalah pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan, yang sering menjadi sumber gesekan dalam hubungan China-AS

.


China tidak mengakui klaim kedaulatan oleh pemerintah Taiwan, yang pada gilirannya mengatakan bahwa Republik Rakyat China tidak pernah memerintah pulau itu dan hanya rakyat Taiwan yang dapat memilih masa depan mereka.

China mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri dan selama dua tahun terakhir atau lebih telah meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1897 seconds (0.1#10.140)